“Mas, kamu belum menjawab pertanyaanku.” Kalimat yang Nadia ucapkan membuat Raga urung menarik sabuk pengaman. Mobil sudah berhenti di depan teras rumah mereka. “Pertanyaan yang mana?” tanya Raga enggan. Nadia menarik dalam-dalam napasnya, sebelum menghembuskan perlahan. “Yang tadi,” kata Nadia tanpa menjelaskan atau mengulang pertanyaan yang ia maksud. Raga melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Pria itu menarik ujung besi seat belt. “Ayo, turun,” ajak Raga tanpa memuaskan rasa penasaran sang istri. Raga bahkan langsung mendorong pintu kemudian turun tanpa menghiraukan wajah sang istri yang sudah cemberut. Pria itu melangkah memutari kepala mobil lalu menarik handel pintu tempat Nadia duduk. Tanpa mengatakan apa-apa, cukup dengan sorot matanya—pria itu mampu membuat Nadia keluar dari