Ratih menunggu kedatangan Ibu Gandari untuk makan bersama. Saat menunggu, Ratih mendengar suara telpon berdering. Karena bukan hanya satu kali berdering, Ratih memberanikan diri untuk mengangkatnya. “Hallo?”
“Hallo? Ibu Gandari mana ya?” sepertinya sosok itu mengetahui yang berbicara dengannya bukanlah Ibu Gandari.
“Ibu Gandarinya sedang keluar.”
“Nanti tolong suruh hubungi lagi ya, bilang dari Irma.”
“Baik.”
Bersamaan dengan telpon tertutup, Ibu Gandari datang dengan wajah yang kusut. Membuat Ratih tau kalau ada sesuatu yang berjalan dengan tidak sesuai keinginan beliau. “Ibu tadi ada yang nelpon, katanya Namanya Irma. Ratih angkat karena beberapa kali bunyi tadi.”
Ibu Gandari malah duduk di samping Ratih dan memeluk menantunya itu. Membuat Ratih bingung karenanya. “Tih, kamu bakala
