Kehilangan yang sepadan

1808 Words

Ratih terdiam menunggu Bima menyelesaikan registrasi dan mengambil obat untuknya. Dia diam di ruang tunggu dengan orang orang yang mengantri lainnya. Tangannya tidak berhenti mengusap perutnya sendiri, merasa Bahagia dengan hal tersebut. “Lagi hamil ya, Dek?” “Iya, Bu,” jawab Ratih pada ibu ibu yang duduk di sebelahnya. “Baru juga tiga minggu, ini pertama kalinya periksa.” Entah kenapa, Ratih otomatis ingin menceritakannya begitu saja. terlalu Bahagia mendengar kalau dirinya mengandung saat ini. bahkan dirinya merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. penantian yang hampir memakan waktu 2 bulan, akhirnya terbayarkan. “Ke sini bareng suami?” “Iya, Bu. Itu suami saya lagi ngantri ambil obat.” “Waduh, ganteng tenan. Pantes aja sih, neng nya juga ayu begini. Nika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD