"Apa itu!?", Aku berucap sambil terus mengamati, kedua pisau ku telah bersiap dan terhunus dari sarungnya. Kedua pedangku pun telah terhunus, mengacung tegak kearah tumpukan mayat. Tiba-tiba.... "Bruk", Beberapa mayat terjatuh ke lantai akibat terdorong mahluk dibawah tumpukan mayat itu, namun yang mengejutkan ku adalah. "Kakak, tolong kami, aku mohon!!", Seorang gadis kecil, dengan badan berlumuran darah merangkak keluar dari tumpukan mayat itu, dengan cepat aku menyarungkan kembali pisau dan pedangku. Gadis itu menggunakan bahasa inggris, namun bukanlah sebuah masalah karena memang dunia menggunakan bahasa yang sama. "Kami? Apakah masih ada yang lain?", Aku bertanya pada gadis kecil itu, sambil memeluknya, tubuhnya bergetar hebat, tangisan terus mengalir dari kedua mata kecilnya. Dia