Book 1, Chapter 10 - Divine Awakening! -

1670 Words
Di tengah kerumunan begitu banyak mutan, terdapat tumpukan mayat binatang dan manusia membentuk sebuah bukit kecil, ribuan mutan yang mengelilingi gundukan itu terdiam dan tidak berani maju. Seorang pria menggenggam tombak besar ditangan kanannya. Pria itu terlihat sangat kelelahan dan menggunakan tombaknya untuk membantunya tetap berdiri, pria tersebut adalah Nicholas. Setelah Ernest pergi mengejar Ali untuk menjauh dari pangkalan militer, Nicholas dan kesepuluh orang anggota batalyon khusus pemburu terus melawan mutan berusaha memberikan waktu sebanyak mungkin bagi Ernest untuk melarikan diri, setelah membunuh begitu banyak mutan Ernest telah sampai kebatas kekuatannya, kesepuluh orang yang bersama-sama dengan dia telah terlebih dahulu menghadap sang pencipta.  [Beberapa Jam Sebelumnya] "Clang!"  Tombak besar menghujam perut seekor monyet besar bertaring panjang, seluruh tubuhnya dipenuhi bulu-bulu berwarna perak. Monyet tersebut berakhir menjadi salah satu korban dari ratusan mutan lain yang berusaha menyerang Nicholas.  "Arghh!!" Salah seorang dari anggota teamnya berteriak, sesaat seekor kelelawar besar mengigit lehernya dan membunuhnya seketika. "Ram!" Nicholas berteriak, tangan kanannya mengayunkan tombak besarnya melemparkan monyet itu dari tombaknya.  "Terimakasih saudaraku! Kita akan berkumpul sebentar lagi! Tunggulah aku!"  "HAAAA!" Sambil menutup kedua mata sang sahabat Nicholas kembali berdiri dengan segala kekuatannya yang terakhir dan seorang diri terus melawan para mutan itu.  ... Mutan-mutan itu tidak berani mendekat meski jelas Nicholas telah kelelahan, melihat begitu banyak kawan mereka terbunuh mutan yang lain menjadi ketakutan.  "Dang.."  "Dang.."  Suara langkah kaki terdengar dari kejauhan, seluruh mutan yang mengelilingi Nicholas satu persatu mundur, seolah-olah memberikan jalan bagi seekor mahluk besar. Sosoknya mendatangkan ketakutan keseluruh kawanan itu, Nicholas mengadah berusaha melihat kearah mahluk itu. Belum sempat dia melihat namun seluruh pandangannya menjadi gelap.  "Thud!" Kepala Nicholas terjatuh keatas tanah, seraya tubuhnya tetap terpelungkup sambil kedua tangannya memegang tombak besar yang menancak ketumpukkan mayat mutan-mutan itu. Nicholas sang perkasa tewas ditangan seekor mahluk besar pemimpin para mutan.  ... David duduk dipinggiran sebuah danau sambil menangis, danau itu dikelilingi hutan bambu yang begitu lebat, luasnya kira-kira 10km. David duduk sambil memeluk kedua kakinya, langit terlihat mulai gelap sore itu, tak lama, tetes demi tetes hujan membasahi dahinya, tangisannya bercampur dengan derasnya hujan sore itu. Vincent berjalan mendekatinya perlahan, takut dia akan menghindar dari dirinya karena merasa terganggu akan kehadirannya.  Vincent membuat pelindung mengunakan kekuatan telekinetiknya, menjadi perisai pelindung diatas kepala adiknya. Tak terlihat air mata yang juga mengalir diwajahnya, Vincent menangis dibawah hujan sehingga air matanya tersamarkan oleh curahan air dari langit. Menyadari air tidak lagi menghujani dirinya David berucap tanpa membalikan kepalanya sambil tetap memeluk kedua lututnya. "Kakak.." Vincent hanya terdiam sambil mengelus kepala adiknya yang telah basah kuyup oleh hujan. "Dave! Ayo ketempat perteduhan kita, kamu akan sakit bila berada dibawah hujan" Ucap Vincent pelan. David hanya diam tidak menjawab, Vincent menunduk dan memeluk sang adik dari belakang, dia juga menyadari rasa sakit dan kesedihan yang adiknya alami namun dia tidak mengerti bagaimana cara memberikannya ketenangan.  "Dave, Ayo, Ayah dan ibu tidak akan senang bila kamu melakukan ini. Kita harus tetap hidup untuk mereka." Ucap Vincent pelan sambil memeluk adik kecilnya.  David masih terdiam sebentar, kemudian dia mengusap tangisan dari wajahnya dan kemudian berusaha berdiri, melihat hal itu Vincent pun ikut berdiri dan membalikan tubuhnya berjalan kearah pohon besar yang menaungi Husk dibawahnya. Vincent berbalik arah namun sang adik tidak juga bergerak, Vincent terdiam pula menunggu adiknya.  Kedua kakak beradik itu hanya terdiam disana tanpa menyadari dari bawah air sepasang mata merah besar mengawasi mereka, mata itu perlahan bergerak dibawah air kearah kedua saudara itu.  ... Husk meringkuk dibawah pohon besar itu sambil menutup kedua matanya, Husk membenci air sehingga dia memilih untuk beristirahat dibawah pohon besar itu, terlebih lagi dia kelelahan karena berlari selama 2 jam berturut-turut sehingga ia membutuhkan istirahat.  Tiba-tiba! Kedua mata Husk terbuka, seluruh bulunya berdiri tegang, seluruh aura pembunuh terpancar dari tubuhnya, Tubuh husk bergetar! Husk belum pernah menunjukkan reaksi seperti ini sebelumnya, dia benar-benar ketakutan dan disaat yang bersamaan khawatir pada tuan-nya. Husk dengan cepat berlari kearah dimana Vincent dan David berdiri. Namun...  ... Vincent masih menunggu David yang masih terdiam dengan kepalanya tertunduk, Vincent dengan sabar menunggu sang adik prisai kinetik masih melindungi mereka berdua dari hujan. Vincent memandangi adiknya, melihat apa yang dilakukan anak berumur 8 tahun itu, namun tiba-tiba terdengar suara dentuman keras dari danau yang berjarak 2 meter dari tempat David berdiri.  "Bang!!!!"  Terjadi ledakan dari dalam air, sebagian besar air terhempas ke udara seraya sebuah bayangan besar terlihat keluar dari dalam air, tanpa menunggu reaksi kedua orang itu sebuah kepala besar dengan lebar 1,7 meter keluar dari dalam air. Kepalanya terlihat seperti ular besar namun tidak memiliki sisik, tubuhnya berwarna cokelat dan terlihat licin seperti belut.  (Illustrasi: Hydra) "David!!!!!" Vincent berteriak sambil mengaktifkan seluruh kekuatan kinetiknya untuk melindungi sang adik dari serangan kepala besar itu, kepala itu sangat besar hingga dapat menelan sang adik dalam sekali gigitan.  "Boom!!" Kepala besar itu menabrak sebuah didinding tak kasat mata, yang membuat kepala besar itu terpental kebelakang, sementara tembok kinetik itu hancur seketika. "Bang!!!" Diluar dugaan satu kepala yang lebih kecil muncul lagi dari dalam danau dan menelan David memanfaatkan ke lengahan Vincent.  "Tidak!!!!!! David!!" Vincent berteriak, kepala itu berusaha membawa David kedalam air, terlintas pikiran demi pikiran dikepalanya.  "Tidak!!"  "Apakah David akan meninggalkan aku juga?!"  "David!! Tidak dia tidak boleh mati!!!" Mata Vincent merah pekat, dia memaksa seluruh kekuatan kinetiknya, membuat seluruh otaknya mengalami cidera. "Woosh!"  Vincent melompat kuat dibantu dengan dorongan dari kekuatan kinetiknya, Kedua pedangnya telah terhunus, sekuat tenaga dia mengayunkan pedangnya kearah leher besar mahluk itu. Seluruh kekuatan kinetiknya dipusatkannya pada pada kedua lengan dan pedangnya.  Vincent merupakan Evo level D dengan kekuatan lengan sebesar 2000kg ditambah dengan kekuatan kinetiknya, seluruh kekuatanya mencapai 7000kg dan mencapai kekuatan Evo level C+.  "LEPASKAN DIA!!!" Vincent berteriak, terdengar kemarahan dan keputus asaan terdengar di nada suaranya.  "Shrieeek!" Bunyi kulit mahluk itu terkoyak, namun pedang itu tidak berhenti disitu, Vincent menekan seluruh kekuatannya hingga melewati batas kemampuannya. Pedangnya terus menekan hingga memutuskan seluruh daging dan tulang mahluk besar itu.  Darah mengalir dari telinga, mata, dan telingannya, kepalanya terluka dari dalam oleh penggunaan kekuatan berlebihan. "Thud!" Kepala dari mahluk besar itu terjatuh di atas tanah dan darah mengalir keluar dari padanya, leher besar itu bergetar hebat, darah yang begitu banyak mengalir keluar dari potongan leher itu.  "Roaaaarrrrr!!" Teriakan yang sangat keras terdengar dari dalam danau, sesaat kemudian pemandangan yang menakjubkan terjadi, mahluk itu ternyata memiliki satu tubuh dan bukan dua tubuh.  Tidak menghiraukan cidera pada otaknya, Vincent berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan David, saat itu hanya itu yang ada dipikirannya.  ... "David!!!" Aku berujar pelan, saat itu yang ada dalam pikiranku adalah menyelamatkannya, seluruh luka dan cidera pada tubuh dan otak-ku tidak lagi menjadi masalah. Aku berlari kearah kepala besar yang tergeletak penuh dengan darah diatas tanah becek dibawah derasnya hujan.  Kubuka mulut besar yang berusaha menelan David, terlihat luka besar di perut David, dan darah mahluk itu bercampur dan mengisi bagian perutnya. Namun yang menakjubkan adalah luka itu mulai tertutup secara perlahan-lahan, melihat hal itu aku bukannya senang, namun justru makin ketakutan.  "Dia Terinfeksi!!" david telah terinfeksi E-Virus, meski sebelumnya dia telah meminum vaksin anti virus, itu hanya bekerja untuk mencegah penularan eksternal, namun bila terjadi luka gigitan seperti ini, anti virus itu tidak ada gunanya.  "Bagaimana ini..?" Bertanya dalam hatiku, namun dengan cepat kuhapus segala keraguan dalam hatiku dan menggendong David berusaha menjauh.  ... Melihat Vincent berusaha menjauh dari danau kepala lain dari mahluk itu mengeluarkan teriakan penuh amarah!! "Roaaarrrrrrrrr!" Tubuhnya bergetar dan berubahn menjadi merah menyala, tiba-tiba terpancar listrik yang besar dari seluruh tubuhnya.. "Bzzzzzz..... Bang!!!" Mahluk itu ternyata adalah belut listrik besar yang terinfkesi E-virus, percikan listri berwarna biru membentuk sebuah medan listrik dan menghanguskan sebagian besar pohonpohon bambu disekitar danau.  "Gawat!!!"  Vincent terkejut, dengan seluruh kekuatan terakhirnya Vincent mengaktifkan prisai pelindung diseluruh tubuhnya dan David, tanpa mengu=rangi kecepatannya berlari.  "Darrrr!!!" Serangan listrik itu membentur dinding kinetik yang melindungi Vincent dan David, membuat keduanya berguling diatas tanah basah hutan bambu itu. Tanpa memberi jeda kepala besar itu bergerak dengan cepat kearah Vincent dan David yang terjatuh diatas tanah.  Seluruh kepala itu dikelilingi arus listrik bertegangan tinggi, dan hanya tinggal beberapa centimeter dari kedua saudara itu, dan ..  "Awoooooo!"  Husk melompat menghalau kepala besar itu menggunakan kepalanya, mengorbankan tubuhnya untuk menghempaskan kepala besar itu.  "Bang!!!"  Dentuman besar terdengar, kepala itu terpental kembali kedanau, namun seluruh rubuh Husk hangus terbakar, Husk hanya terdiam dipinggiran danau tak begerak. Vincent yang melihat hal itu, harus memilih manakah dari David dan Husk yang harus ia selamatkan!  ... [4 Milyar Tahun Lalu sebelum peradaban Manusia] "Kyaaaaa!!" Diatas langit biru terlihat sebuah burung besar, seluruh tubuhnya terselimuti oleh api berwarna biru, burung besar itu terlihat sangat mengagumkan dan memberikan kesan agung. Burung besar itu adalah 'Garuda' sang burung suci. Masa ini jauh berbeda dengan masa peradaban manusia, bahkan masa ini jauh berbeda dengan masa dimana dinosaurus berada.  Masa itu adalah masa dimana seluruh mahluk-mahluk suci berada dan bertempur memperebutkan gelar yang terkuat.  "Roaaaar!!!!" Seekor kera besar, bertubuh setinggi 14 meter dan memiliki empat tangan, seluruh bulunya berwarna perak, yang berkilau seperti permata. Keempat matanya membuat semua yang melihatnya tertunduk. Kera besar itu adalah 'Hanuman!' sang raja kera perak! Kera besar itu menggengam tongkat besar ditangannya, mengayunkannya dan membuat sebuah badai besar diatas langit. Masa ini adalah dimana para mahluk suci bertarung dengan para dewa, perang dimana setiap mahluk tersebut dapat mengguncangkan bumi dan menantang langit. "Clang!!!"  "Hoooraaaah!!"  Hanuman melepaskan sebuah teriakan keras sambil mengayunkan tongkat besar pad tangn kanannya. Seketika tongkat itu membesar dan sudah berapa meter saja dari Garuda, sang burung agung melepaskan suara melengking dan mengepakan kedua sayapnya dan membuat seluruh api biru diseluruh tubuhnya berterbangan dan membentuk sebuah dinding api biru besar yang sangat megah dan menutupi dirinya.   Kedua mahluk suci itu bertarung sengit, satu menyerang dari atas langit dan yang lain bertahan dari bawah. Seluruh daratan dan langit bergetar, disisi lain mahluk-mahluk lain melihat dari kejauhan. Namun masa itu telah jauh berakhir, dan setiap mahluk suci yang tidak terhitung jumlahnya telah mati, namun mereka meninggalkan keturunan-keturunan, yang kemudian dikenal sebagai dinosaurus, namun DNA mereka tersegel jauh didalam darah mahluk hidup dan tidak dapat terbuka karena batasan yang dinamakan Evolusi. Namun setelah E-virus menyerang seluruh mahluk hidup dimuka bumi, beberapa dari para mutan memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu dari parah mahluk suci. Salah satunya adalah belut listrik yang Vincent hadapi, Mutan itu memiliki DNA dari Hydra yang Agung sehingga dia memiliki lebih dari satu kepala! Hal ini disebut sebagai Divine Awakening atau Kebangkitan Suci!!! Vincent tidak menyadari  bahwa sesuatu yang lebih mengerikan akan terulang kembali, sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh umat manusia. Peperangan para dewa! To be continued!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD