3

2739 Words
Ari serasa ingin tenggelam saja saat melihat pria yang selalu membuatnya kesal tengah berkeliling bagaimana bisa ia tidak tau pemilik perusahaan ini dan lebih gilanya lagi sudah melakukan hal’hal yang tidak menyenangkan,kini tinggallah menunggu keputusan sang pemilik perusahaan. Ari menggerutui dirinya sendiri,bagiamana bisa dia tidak tau siapa pria yang duduk diruang khusus saat Itu bersama joshua dan bagaimana ia bisa tidak berfikir jenih saat pria tua itu juga naik kedalam evelator pribadi milik sang penguasa. Jika saja ari bisa tenggelam ingin rasanya ari tenggelam saat ini juga saat melihat tatapan pria itu. Ya alloh...ampuni ari ya alloh... Ari terus berdoa dalam hati agar pria yang sedang meneliti tempatnya tidak memecatnya sekarang juga. Perlahan ari mengundurkan tubuhnya mencari tempat untuk sembunyi,namun sayang belum sempat ari bersembunyi pria itu sudah menatapnya dan tersenyum mengerikan kearah ari,keringat dingin mulai mengucur,rasa gugup mulai menjalar dan juga rasa kering ditenggorokan mulai terasa saat mark menepuk bahunya pelan dan berbisik”kau tau sekarang siapa tuan m***m yang kau sebut..!!” Ari mengangguk lalu menggeleng tidak berani menatap hanya bisa tertunduk,ia melirik kesamping berharap ada rekan kerjanya yang mau membantu namun sayang seribu sayang semua seakan tidak berani mendongak,meski hanya sekedar menatap ari. “ariana..”seru mark lembut sambil memegang name tag yang berada diatas saku kemeja ari. Ari sekilas mendongak untuk menatap pria itu namun ia kembali menggerutui dirinya saat melihat mata hijau yang terpancar dari iris matanya yang tajam menatap ari tanpa berkedip dan juga tanpa expresi. Jika bukan pemilik perusahaan sudah aku tendang wajah nya...beraninya dia menatapku seperti singa lapar...ayo kalo berani keluar...lawan ari...meski ari gadis desa gini-gini ari jago bela diri...tiap hari nimpukin ayam tetangga...mau coba.. Dengus ari dalam hati sambil terus menatap mark yang juga menatapnya,kini tidak ada lagi rasa takut saat melihat wajah m***m mark dan persetan untuk pemecatan. Ari tidak perduli lagi,setelah melirik kesekeliling ari segera menatap kembali pria itu dan mengucapkan sesuatu dengan gerakan mulut,tanpa bisa didengar oleh siapapun”berhenti menatapku tuan mesum..” Melihat expresi ari setelah mengucapkan hal itu mark tiba-tiba terkikik geli,sontak semua pasang mata tertuju padanya dan ari,ari segera menunduk saat tatapan para staf tertuju padanya. Mark berdehem sebentar lalu kembali menetralkan raut wajahnya”pak adit...kita kembali keruangan dan bu maria segera urus kontrak perpanjang...untuk ahli gizi dan para staf..saya akan pikirkan untuk perpanjang kontrak kalian atau tidak..!!meski bu maria memiliki wewenang besar disini tetapi tetap saja saya yang akan memilih anak buahnya..apa kalian semua dengar..” Ucapan mark hanya dibalas anggukan tanpa ada yang berani menjawab. Setelah langkah mark terdengar menjauh para staf yang berada didalam dapur cafetaria bernafas lega karena telah berhasil melewati ketegangan namun tidak rasa was-was yang mulai menjalar,rasa was was akan kontrak perpanjang mereka. Namun bagi ari itu sudah tidak jadi masalah hingga desas desus tentang joshua mulai terdengar ditelinganya,salah seorang staf berbicara pada ahli gizi”aku dengar aktor yang sedang digandrungi muda mudi akan sering berkunjung kesini, apa benar..?” Sang ahli gizi sebut saja rey mengiyakan pertanyaan staf bernama cika”begitulah...aku yang dipercaya oleh boss untuk menangani makanan yang akan disediakan untuk joshua..dan kau tau itu sangat melelahkan..” “berapa hari kau menyajikan semua makan yang joshua inginkan..??” “bukan hari tapi tahun...tepatnya setahun...” Cika tersenyum saat ari menatapnya sekilas lalu ia kembali mengalihkan pandangannya dan berkata”setidaknya selama setahun kedepan kau masih akan tetap aman bekerja disini..tidak denganku..aku masih merasa was-was dengan kontrak perpanjangku...” “apa kau sangat suka bekerja disini..?”tanya rey sambil menyeruput air mineral miliknya. “tentu...karena hanya disinilah aku mendapat gaji yang cukup untuk hidupku dan juga keluargaku..” “ya sudah ayo kita kembali bekerja..”rey dan cika segera berlalu meninggalkan ari yang termangu didepan lemari pendingin. Niatnya untuk mengambil air minum ia urungkan. Rasa lemas mulai ia rasakan setelah mendengar percakapan antara rey dan cika,joshua..bagaimana bisa ia melupakan joshua,dan hanya ditempat inilah ari bisa langsung bertatap muka dengan joshua tanpa perlu berdesak-desakan. “aku akan berusaha untuk tetap berada disini..”gumamnya lirih sambil mengepalkan tangannya karena semangatnya yang mulai berkobar namun sedetik kemudian semangatnya kembali menciut saat mengingat ucapan tidak sopannya kepada mark sang penguasa”aishhh...bagaimana bisa aku bertahan jika sudah melakukan kesalah lagi..bodoh...bodoh kau ari..”sambil memukul’mukul kepalanya ari mulai melanjutkan kerjanya. “ana..”ari segera mendongak menatap bu maria yang memanggilnya dari ambang pintu. Dengan sangat tergesa ari segera berlari menghampiri bu maria”ada yang bisa saya bantu..” Bu maria hanya menggeleng lalu menyerahkan map coklat yang berada digenggamannya”ini...kau orang pertama yang akan memasuki ruangan tuan mark” “apa saya dipecat..?”tanya ari pucat sambil meraih map coklat yang diserahkan kepadanya. Bu maria mengusap bahu ari pelan dan berkata dengan sangat bijak”perpanjang atau tidak kamu tetap staf terbaik saya...jadi jangan berkecil hati..jika sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi saya akan memperkerjakanmu di cafetaria milik saya yang ada dilain tempat..” Bukan...bukan itu yang ari fikirkan. Ari tidak mau pindah dari sini,jika dia bekerja dicafetaria lain kemungkinan besar ari tidak akan lagi bertemu joshua secara langsung. Kalo sudah seperti itu bagaimana bisa ari menjadikan joshua sebagai imam. Menghayal dan mulai menghayal lagi,sambil berjalan lesu ari menatap pintu evelator,hatinya berdenyut nyeri,rasa takut dipecat kini mulai membuatnya takut karena lagi-lagi joshua,joshualah yang membuat ari takut bukan si mark itu yang membuatnya gelisah seperti ini.  Deting evelator terbuka,matanya seolah menunjukkan pintu ruangan yang menakutkan,anggap saja lebay tapi itulah yang membuat ari semakin takut,pintu ruangan sang penguasa seakan menggelap suram dan menakutkan,lebay..ari mulai lebay pikirnya. Langkah lesunya mengharuskan ari untuk melangkah keluar dari evelator,perlahan tapi pasti. “permisi..”ia mengetuk pintu ruang sang penguasa sambil bergumam selembut mungkin. “masuk..”ari perlahan membuka pintu ruangan mark,senyum manis ia tunjukkan kepada mark yang menatapnya,tatapan datar tanpa expresi dan ari benci itu,seakan usahanya akan sia’sia saja melihat expresi datar bak kerupuk yang sudah lama terbuka dari bungkusnya alias melempem. Ari masih berdiri tepat didepan meja mark,andai ia tidak butuh bekerja disini mungkin ari sudah menendang wajah mark karena terus memandangnya tanpa mempersilahkan ari duduk terlebih dahulu. Lima belas menit berlalu dan mark masih saja memandangnya,keju kesemutan dan sebentar lagi kram...ya alloh kejam banget om m***m ini..dengus ari dalam hati sambil menggerakgerakkan kakinya. Dan kini sudah sejam berlalu,sudah cukup ari dihukum dan saat inilah ia harus protes,ya elah disekolah saja ari tidak pernah selama ini kalau disuruh berdiri didepan kelas La ini kenapa yang bukan gurunya saja bisa menghukum ari sekejam ini,meski bukan guru dia atasanmu ari dan itu hak dia. Saat mulut ari akan memulai aksi protes mark terlebih dahulu menyela. “apa kamu sudah kapok dengan hukuman saya..??anggap saja itu hukuman dari saya agar kamu sadar dan tidak kembali lancang..” Ari mengerjap-ngerjapkan matanya mendengar ucapan mark,apa dia bilang...hukuman...ya alloh ini orang begini amat ya..kalo saja bukan atasan sudah benar’benar aku tonjok dah..batinnya”tuan saya-“ “apa kamu masih ingin berdiri seperti itu..?”ari segera menggeleng lalu dengan cepat ia duduk dikursi yang berada disampingnya. Mark mengeryit heran”ada apa lagi..??kenapa kau masih disini..?” Ari kini benar-benar dibuat bingung oleh mark”lalu ini” “ah itu letakkan saja disana..”ari makin menganga melihat map yang disuruh meletakkan diatas mejanya begitu saja. “apa kontrak saya tidak diperpanjang lagi..” Mark terkekeh geli mendengar nada panik ari”kamu akan terus saya perpanjang hingga kau merasa puas dan menyerah..” Ari semakin mengeryitkan dahinya tidak mengerti apa yang dikatakan oleh mark. “berdirilah..”ari sedikit terperanjat saat tiba’tiba mark sudah berdiri disampingnya dengan senyum yang sama,m***m. “saya tidak mengerti..tuan..”ucap ari sambil mendongak menatap mark. Kekehan geli dan menyebalkan kini kembali terdengar ditelinga ari,mark segera menundukkan wajahnya menatap lekat wajah ari,dekat sangat dekat hingga mengharuskan ari sedikit mengundurkan wajahnya agar bibirnya tidak menyentuh wajah tanpan mark”aku akan membuatmu mengerti..” “apa yang-“ucapan ari terhenti seketika saat bibir sexy mark menempel sempurna dibibir merahnya,menempel. Hanya menempel belum bergerak,hanya menempel saja sudah membuat tubuh ari menegang, first kiss ari dicuri,dicuri oleh tuan m***m bukan dicuri oleh joshua. Ari sungguh syok,matanya melebar sempurna tanpa berkedip,bayangkaan...bayangkan saja saat first kissmu diambil oleh pria tampan seperti mark sudah pasti reaksimu akan seperti ari sekarang,menegang dan tidak percaya. Mark melepas kecupannya dan tersenyum tipis,melihat ari yang masih menegang mark kembali mendaratkan bibirnya,kini bukaan hanya kecupan namun sedikit lumatan,mark berharap ari akan membalasnya namun sial sungguh sial saat mark mendengar pintu ruangannya terbuka lebar,ari seakan tersadar dan mendorong kuat tubuh mark hingga terdorong cukup jauh,ya meski tidak sejauh jarak antara indonesia dan paris namun tetap saja itu mampu membuat mark mendengus kesal,ari segera berlari sekencang mungkin mengabaikan ketiga pria tampan yang terkekeh didepan pintu. “bisakah kalian tidak menggangguku sialan..”dengus mark ber api-api kepada antoni,alex dan juga mario.  *** Hari ketiga setelah kejadian cium mencium si Mark kepada ari sang staf cafetaria. Keadaan semakin sulit dimana ari harus extra hati-hati saat bertatapan muka dengan mark,entah kenapa setelah kejadian itu mark bukannya malu atau gimana tetapi pria itu malah seperti pria yang tidak tau malu sama sekali, ia sering sekali menatap ari secara terang’terangan dan juga sering tiba’tiba muncul didapur cafetaria dengan alasan pengecekan makanan,sedang ari tau jika sebelum kejadian itu mark tidak pernah masuk kezona area kotor ya seperti dapur misalnya namun lihatlah sekarang mark seakan baik’baik saja masuk dan sedikit menggoda ari saat semua tengah sibuk dengan kegaiatan masing’masing,terkadang ari juga merasa kasian kepada semua staf dan ahli gizi,yang biasanya mereka bekerja dengan sedikit santai namun itu tidak pernah terjadi lagi saat mark sering berkeliling disana anggap saja mark tengah gencar menggoda ari,jika saja si mark bukan penguasa perusahaan ini mungkin ari akan menendangnya jauh’jauh bahkan melemparnya ke planet lain agar ari bisa bernafas lega. Tingkat kemesuman mark yang sudah akutlah yang membuat ari merasa susah bernafas lega rasanya. Saat ari tengah menatap jenga ke arah mark yang tengah mengotak ngatik makanan tiba’tiba ponsel ari bergetar,mau tidak mau ia harus mencari tempat sepi untuk mengangkat panggilannya,ia berjalan begitu saja tanpa memperdulikan tatapan mark padanya,bodo amat deh dipecat. Pikirnya sambil berjalan santai menuju area gudang makanan. Ia menatap layar ponsel tidak percaya dengan apa yang ia lihat,nomer emaknya. Bagaimana maknya bisa tau nomer barunya,saat mengingat obrolannya dengan firman abangnya ari baru sadar jika pria itulah yang pasti memberikan nomernya kepada maknya. Dengan malas ari segera mengangkat panggilaan telfonnya,benar firasat ari jika maknya pasti akan teriak setelah ari mengangkat panggilannya,mau tidak mau ari harus menjauhkan ponselnya sedikit dari telinganya,suara maknya yang melengking bisa membuat gendang telinga ari seakan mau pecah”mak...ya alloh biasa wae lak ngomong...ari ora budek..”dengus ari kesal. Dosa memang tapi mau gimana lagi maknya kadang suka ngeselin dan itulah yang membuat ari kadang kesel banget sama maknya teriakan ala mak'mak kelaperan. “lapo...lapo wae kue nang kuto..??biayak’an tok dadi cah wedok...mulio...apakmu loro iki..”celoteh maknya dengan logat khas daerahnya. “alah...ngapus...wong mas firman ngomong bapak sehat’sehat wae..!!ari lak moleh pasti kon kawin karo anae rentenir kuwi..!!aku moh mak...aku tak golek duwet gawe nglunasi utange mak..tenang wae..” “alah gayamu...mbok pikir sitik opo..??” “wez mak aku tak megawe...ulan ngarep tak transfer duwite..!!gawe nyicil sitik’sitik..ojok mbok gawe seneng’seneng karo mbok yah...”ari segera mematikan ponselnya,ia tidak mau lagi mendengar protesan dari maknya,bukan karena ari tidak senang jika maknya telfon tapi ia malas untuk mendengar celotehan maknya lagi. Rasa sesak mulai menjalari dirinya mungkin kini ia harus benar’benar giat bekerja,bukan hanya mikirin joshua namun juga nasib keluarganya dikampung,cari pekerjaan dikota susah. Bohong jika orang bilang dikota besar mudah cari pekerjaan,buktinya ari,ia hampir saja frustasi saat mengingat susahnya ia cari pekerjaan,ijasah smanya seakan tidak berlaku saat memasuki ibu kota,saingannya sangat berat,mengingat banyaknya sarjana yang juga mendaftar ditempat ia bekerja. Bahkan dicafe tempat ia bekerjapun juga banyak yang lulusan sarjana. Maka dari itu ia kini harus benar’benar menjaga sikap atau setidaknya ia harus lebih berbaik hati pada si mark yang selalu menjaili dan juga menggodanya. Eh asal tau saja ya,ari akan berbahasa gaul saat didepan banyak orang saat berbicara dengan keluarganya termasuk maknya(saat dihalte bus)tetapi kalau sudah berduaan atau saat bertelfonan ria logat aslinya pastilah keluar. Ia memasukkan kembali ponselnya didalam saku celanya,dengan langkah lesu ia mulai berjalan keluar dan betapa terkejutnya ia saat melihat mark yang sudah berdiri diambang pintu,dengan senyum m***m yang mulai terpatri. “om...om mesu-eh maksudnya boss ada keperluan apa..??”tanya ari kepada mark yang menatapnya sambil menyilangkan kedua tangannya didepan d**a,ok mulai sekarang ari harus bersikap baik kepada boss besar agar ia tetap bekerja dan mengirim uang kepada maknya dikampung. Mungkin dengan sedikit bertahan ari akan segera melunasinya dan pada saat hutang keluarganya sudah lunas mungkin ari bisa kembali kekampung halamannya dengan tenang. Hidup damai dan sejah tera,aih...tidak lupa joshua ikut serta dengannya masih tetep joshua yang pertama. Mark berjalan mendekati ari”om..mesum...??dasar gadis nakal...!!ishhh...bagaimana kamu tau kalau saya selalu m***m saat melihat kamu...ingat hanya kamu..” Sabar ari..sabar..anggap saja ucapan mark hanya angin lalu,m***m tetap saja m***m. Ya alloh...pingin rasanya ari menendang pria ini,kalau saja bukan bosnya mungkin ari sudah menimpukinya kayak ayam yang selalu mencuri padi dipelataran rumahnya,ari memijit pelipisnya pelan dan menghembuskan nafasnya kasar”boss...jangan mulai gombal deh..!!boss maaf...ari kagak cinta sama boss jadi boss jangan godain ari terus dong..ari pingin tenang kerjanya. “ Mendengar keluhan ari mark bukannya iba malah semakin tersenyum geli”jika kamu tidak mau saya ganggu sebaiknya kamu nurut..” “ya..alloh ini orang ya..!!boss ari kurang nurut gimana sih..”ari mengusap wajahnya kasar,ia benar’benar frustasi kalau sudah berhadapan dengan mark,coba saja joshua yang mengatakan itu mungkin ari mah seneng’seneng saja la ini,si mark boss m***m. Ah...mana ari tahan kalau meladeni sifat mesumnya yang diatas rata’rata alias akut atau kelewatan. “buktinya kamu tidak pernah mau menurut kalau saya suruh duduk menemani saya makan..pasti ada saja alasan kamu untuk menghindar ...” “ya alloh pak boss...kan gak enak sama yang lain jika ari nganter makanannya kelamaan..masaksih ari harus bilang boss mark ingin ari temenin makan..!!hallo...mana ada yang percaya..”protes ari yang panjang lebar hanya dibalas dengan senyum yang menggelikan oleh mark,entah kenapa pria itu sangat senang saat melihat ari yang selalu menolak apa yang ia suruh,berbeda dengan staf lain yang akan dengan senang hati menemani mark tanpa mark inginkan dan mark benci itu. Dalam sebulan mark bahkan hampir setiap hari memecat staf wanita yang bertugas mengantarkan makanannya,namun berbeda dengan ari,wanita yang akan selalu menolak jika mark menyuruhnya untuk menunggui ia makan. Ari mengeryitkan dahinya melihat mark yang senyum’senyun memandanginya”boss...mikirin hal m***m apa lagi sih..??”tanya ari risih. “mikirin kamu telanjang..”jawab mark santai. Hilang sudah wibawanya sebagai boss,dan mark tidak perduli itu selama hanya ari yang tau sifat m***m dan slengekannya. “astagfirullah...ini orang maknya ngidam apaan sih..??”gumam ari pelan sambil mengusap’ngusap dadanya. Sepertinya ia harus segera pergi dari hadapan mark jika tidak otaknya akan tertular sifat m***m mark. Saat ari akan melangkah meninggalkan mark,tubuh ari seakan oleng saat tangannya ditarik paksa oleh mark,dan alhasil tubuhnya menubruk d**a bidang mark. Ya alloh kuatkan ari ya alloh....ari normal kagak mungkin kan ari kagak berdebar kalo udah nubruk d**a kokoh sama roti sobek plus selai asin kayak gini...  Bersambung...  Doain ari biar kuat ngadepin roti sobek dengan sedikit selai asin... (Selai asin=keringet sexy ala ari) mak...ya alloh biasa wae lak ngomong...ari ora budek.(ibu ya alloh..biasa saja kalau ngomong..ari tidak tuli) lapo...lapo wae kue nang kuto..??biaya’an tok dadi cah wedok...mulio...apakmu loro iki.( ngapain saja kamu dikota..??kebanyakan tingkah jadi perempuan..pulang saja ayahmu sakit ini)  alah...ngapus...wong mas firman ngomong bapak sehat’sehat wae..!!ari lak moleh pasti kon kawin karo anae rentenir kuwi..!!aku moh mak...aku tak golek duwet gawe nglunasi utange mak..tenang wae..”(alah berbohonh orang kakak firman bilang ayah sehat’sehat saja!!ari kalau pulang pasti disuruh menikah sama anak rentenir itu..!!ari tidak mau ibu...aku mau cari uang buat melunasi hutang ibu..tenang saja) “alah gayamu...mbok pikir sitik opo..??”(alah gaya kamu...kamu fikir sedikit apa..??) “wez mak aku tak megawe ulan ngarep tak transfer duwite..!!gawe nyicil sitik’sitik..ojok mbok gawe seneng’seneng karo mbok yah.(sudah ibu aku mau lanjut bekerja bulan depan saya transfer uangnya..!!buat mencicil sedikit’sedikit..jangan kamu pakai bersenang’senang bersama ibu yah(tetangga ari/teman ibunya ngerumpi)  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD