Bab 38. Akhir Sebuah Kisah

1623 Words

Umi dan Nur berjalan dengan hati-hati menuju ke arah kami. Langkah mereka semakin dekat dan dekat. "Assalamu'alaikum, apa kabar umi?" sapaku memberanikan diri. Detik berikutnya umi tersenyum ke arahku. Wajah itu terlihat pias seolah tak punya gairah. "Waalaikumsalam. Alhamdulillah kabar baik," jawabnya pelan. Wajah yang dulu kukenal sangat membenci, kini terlihat sendu. Tampilan umi yang selalu elegan terlihat biasa saja. Banyak perubahan dari diri umi di banding kemarin dulu saat aku tinggal di rumahnya sebagai istri Ustaz Rahman. Umi yang terkenal cerewet berbeda dari umi yang sekarang lebih lembut dan bijaksana. "Maaf, aku masih ada urusan. Permisi! Assalamualaikum," ucapku kemudian. Aku merasa enggan harus berada di situasi yang sangat genting ini. Berlalu dari hadapan mereka mu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD