"Ay, ini buat kamu dan anak-anak," ucap umi menyerahkan sebuah bingkisan. "Apa ini, Umi?" tanyaku penasaran. Selama aku tinggal bersama umi belum pernah sekali pun umi memberiku hadiah apalagi bersikap ramah pula. Aku tidak tahu apa maksud umi memberi sebuah bingkisan yang isinya entah apa karena tertutup rapat dalam sebuah box. Setelah perpisahanku dengan Ustaz Rahman aku putus hubungan. Mereka pun sama sekali tidak pernah mencari atau pun sekedar bertanya kemana aku pergi. Sikap umi yang mendadak menjadi baik seperti perlakuan ibu kepada putrinya membuatku penuh tanda tanya. Ada apa dengan umi? "Nanti kamu juga akan tahu kalau sudah membukanya," katanya dengan mengulas senyum. "Maaf, Umi. Bukan menolak rezeki tapi, ini terlalu berlebihan. Aku tidak bisa menerima pemberian umi. Apa