SWFA-42

1107 Words

Setelah kepergian Jodie, Aira mulai memikirkan apa yang terakhir kali dikatakan oleh sahabatnya tadi. “Kamu kayaknya hamil deh, Ra. Mending kita ke rumah sakit aja kali periksa kandungan. Atau aku belikan testpack aja kali dulu di apotek,” kata Jodie. Aira kembali tersadar dari lamunannya. Dia mengusap perutnya uang terlihat masih rata. Karena dia meyakini tidak set hamil. Dia malah mengurangi kalo dirinya mengalami gangguan pencernaan. Karena sulitnya buang air besar beberapa kali. “Nggak. Nggak mungkin aku hamil, jangan biarkan aku hamil di saat seperti ini ya Tuhan. Masalah akan semakin rumit, jika Aku harus hamil tanpa suami,” gumam Aira. Aira mengambil ponsel miliknya yang ada di saku celananya. Aira menekan panggilan untuk Andri. Entah mengapa nalurinya menuntun jemari-jemari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD