Andri terlihat mengacak rambutnya kasar. Sudah satu bulan lebih lima hari ia mencari istrinya ke mana-mana. Namun, hasilnya tetap nihil. Ia masih duduk di meja kerja nya. Meskipun dia terlihat baik-baik saja. Namun kenyataan tak seperti itu. Hati dan pikirannya sama sekali tak fokus pada pekerjaannya. “Sayang, sampai kapan kamu akan kabur-kaburan dariku. Seharusnya aku menyadari kesalahan dan juga kebodohan yang kubuat dulu,” gumam Andri. Seraya mengusap sebuah foto dirinya dan juga Aira selama liburan di pulau Derawan di layar ponselnya. Tak munafik, dia memang sangat mencintai dan merindukan sang istri. Jodie. Hanya dia yang mengetahui keberadaan Aira saat ini. Namun, sudah berulang kali Andri mendesaknya untuk memberinya informasi. Namun dia tetap bungkam. Seolah benar-benar