“Garis dua.” Andri sontak menoleh ke arah sang istri. Ia merasa kurang percaya dengan apa yang dikatakan oleh Aira. “Apa? Coba ku lihat,” kata Andri merebut benda pipih yang ada di tangan Aira. “Sayang, ini ... Ka ... mu hamil? Ini alatnya nggak rusak ‘kan” tanya Andri, seraya menutup mulutnya menggunakan tangan kirinya. Ia masih tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Karena kata petunjuk pemakaian garis dua maka hamil. Andri langsung memeluk Aira dengan erat. “Terimakasih, Sayang. Aku akan selalu melindungi mu. Menjaga anak kita. Ayo kita pulang. Eh ... Tidak-tidak, kita harus ke rumah sakit. Memeriksa kandungan kamu,” kata Andri yang tak henti-hentinya berbicara. Aira hanya terpaku mendengar apa yng dikatakan oleh Andri. Ia masih tak yakin, bahwa dirinya hamil. Terlebih la