Ezra terlihat tersenyum kikuk setelah tertangkap basah membuntuti Aira. “Maaf, gue cuma.” “Cuma apa? Mau jadi orang mėsum yang sengaja menguntit. Emangnya anda nggak takut kalo matanya nanti jadi bintitan?” potong Aira. Dia bahkan memberondongi pria itu dengan banyak pertanyaan. “Eh ... Buka itu maksud gue. Kan gue belum selesai ngomong nih, udah main potong aja. Kayak kue ulang tahun,” sahut Ezra seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Saya sudah nenek-nenek, jangan ikuti saya terus,” ujar Aira sekenanya. Sejujurnya ia memang risih jika terus saja diikuti oleh pria tak di kenal seperti ini. “Nggak apa-apa deh, meskipun kamu Nenek-nenek aku terima kok,” jawab Ezra. Ini orang asli deh, lebih nyebelin daripada Kak Radeya. Malah ngotot banget lagi. Gimana coba aku ngehindari