“Dasar masúm!” teriak Aira. Ia berusaha memberontak dan melepaskan dirinya dari pelukan pria itu. Aira menyikut perut lelaki itu dengan kuat. “Akh ...!” teriaknya kesakitan, namun ia masih bisa menahan rasa sakit itu. Pria itu memeluk Aira semakin erat dan kuat. Seolah enggan melepasnya. “Kamu tidak akan bisa lepas dariku, Sayang,” bisik nya. Netral Aira membola dengan sempurna. “Kak Andri!” pekik Aira kaget. Ia baru menyadari jika itu suara suaminya. Bisa-bisanya dia tak menyadari akan hal itu. Suara itu benar-benar milik suaminya, ia bahkan tak menyangka jika Andri akan melakukan hal senekad ini. “Jika kamu tak memaafkan aku, aku akan meminta maaf dengan caraku sendiri.” Kata Andri. Aira tetap ingin tetap lepas dari kungkungan Andri. Rasa kesalnya belum hilang, namun Andri suda