Malam Panas (++)

1129 Words

Arthur menatap tak berkedip pada Lintang, yang berdiri di ambang pintu dengan pakaian tidur tipis. Dan, entah kesialan atau anugerah baginya, karena angin berhembus membuat lekukan tubuh gadis itu semakin jelas dimatanya. Itu mengganggu jiwa kelelakiannya. Tapi Arthur masih cukup waras untuk mengerjap dan memalingkan pandangannya ke arah lain. Dan mengatur nafas. "Nona, tolong kembali ke dalam, angin malam tidak bagus untuk kesehatan!" pintanya. "Tidak bagus untuk kesehatan, apa tidak baik untuk jantungmu?" Arthur terpaku mendengar perkataan Lintang. Dengan memberanikan diri, ia pun menoleh melihat ke arah gadis itu. Dan alisnya pun terangkat tinggi saat melihat Lintang tengah mendongak, menenggak minuman langsung dari botolnya. Sontak saja Arthur melangkah lebar ke arah Lintang dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD