"A-apa? Belatung?" ucap Angga dengan suara bergetar. Ia tak sanggup lagi menahan gejolak di dalam perutnya dan kembali memuntahkan semua isi dalam perutnya itu. Tubuhnya menjadi lemas, lututnya pun seakan tak mampu menahan beban tubuhnya. Tiba-tiba, ia merasa kepalanya sangat pusing sekali lalu limbung ke belakang dan tak sadarkan diri. "Mas!!". "Angga!!" "Duh, segala pingsan! Bikin repot 'kan, jadinya!" gerutu Ai. "Berat, gimana dong?" tanya Ai. "Udah, kamu lepas, aja! Biar aku sama Ama yang bawa Angga." "Tapi berat, Kak." "Kita bisa seret tubuh Angga kok, Ai," usul Ama. Akhirnya si kembar menyeret tubuh Angga yang tak sadarkan diri itu. Ai membantunya mendorong agar mereka segera sampai di dalam kamar. Susah payah mereka mengangkat Angga untuk bisa direbahkan di atas ranjang. M