"Mas, mari kita bercerai." Empat kata sederhana namun mampu membuat hati porak-poranda. Tubuh Angga menegang saat mendengar permintaan sederhana dari Aina. Kata-kata itu menari-nari di pikirannya membuat ia tak bisa berkata-kata. Hatinya remuk redam mendengar permintaan Aina yang menyesakkan d**a itu. "Mas, mari kita bercerai," ulang Aina kembali menarik Angga ke dalam dunia nyata dan menyadari bahwa ini benar-benar nyata. Semua orang ikut menegang saat mendengar permintaan Aina itu. Mami dan Papi memejamkan mata mereka, yakin bahwa keadaan ini pasti terjadi dan pasti mereka rasakan. Mami tak mampu menahan beban tubuhnya dan memilih untuk menyandarkan ke tembok, Papi menyadari bahwa istrinya itu tidak baik-baik saja dan memapahnya menuju sofa. "Mas, hubungan ini sudah tidak sehat. Suda