Saat ia tiba di belakangnya, tangannya yang besar dan kuat meraih resleting itu dan menariknya ke atas dengan perlahan, memberikan tekanan lembut namun pasti di sepanjang punggung Vania yang seputih salju.
"Terima kasih, Maria," ucap Vania dengan suara yang lembut, tanpa menyadari siapa yang sebenarnya berada di belakangnya.
"Maria?" Michael menirukan kata itu dengan nada yang lebih rendah, namun penuh dengan intensitas.
Vania tersentak, badannya segera berputar, dan matanya mengerjap saat ia menatap wajah Michael yang kini berdiri sangat dekat dengannya.
"Michael ...." suara itu keluar dari bibirnya dengan ragu, seolah tak percaya bahwa suaminya benar-benar ada di sana.
Michael tidak menunggu lebih lama. Dengan satu tarikan yang cepat dan penuh kekuatan, ia menarik tubuh mungil Vani
