Chapter 3

641 Words
Anna tiba di MS Corp pukul 13.50 karena jalanan siang hari tidak teralu padat. Ia berangkat langsung dari kampus setelah makan siang dan untungnya tidak ada mata kuliah lagi setelah itu. Saat memasuki lobby, yang ada di otaknya adalah gedung ini begitu mewah dengan interior yang sangat memanjakan mata. Ia menunggu di sebuah ruang tunggu lantai 16 yang mana di ruang tunggu ini ada coffee maker dan snack. Majaah dan TV juga tersedia sebagai fasilitas agar tamu perusahaan ini tidak bosan menunggu. Pemandangan yang disuguhkan adalah pemandangan gedung-gedung pencakar langit dengan background biru. Anna bahkan tidak sadar berapa lama Ia berdiri disana sampai sebuah suara memanggilnya. "Mari saya antar ke ruangan Pak Mahesa," ujar seorang wanita dengan sangat ramah. Anna menurut. Ia mengambil tasnya dan laptop serta totebag yang berisi kertas tugas-tugasnya. Untuk ke ruangan Mahesa, Anna harus berjalan melewati kubikel dimana karyawan perusahaan ini bekerja dan mereka terlihat sangat serius. Seperti Mahesa yang di fotocopy banyak. Wanita di depan Anna mengetuk pintu kaca ruangan Mahesa dua kali sebelum membuka pintu. Ya Tuhan. Mahesa terlihat sangat berbeda disini dan ruangan ini begitu indah untuk level manajer. Mahesa menggunakan kacamata dengan frame hitam dan itu membuat laki-laki itu terlihat sangat tampan. Wanita yang mengantar Anna tadi sudah kembali ke meja kerjanya. Hanya ada Anna dan Mahesa disini. "Selamat siang, Pak." Sapa Anna dengan sopan. "Siang. Duduk dulu ya." Anna menurut. Ia duduk dengan tenang di sofa ruangan ini dan membuka laptop serta mengeluarkan tugasnya. Yang bersih tanpa coretan, maupun yang full dengan coretan. Tidak lupa Anna membawa tiga buah buku untuk mendukung teorinya yang Ia tulis pada tugasnya ini. "Mana tugas kamu yang saya revisi?" -- Setelah mendengarkan penjelasan dari Mahesa, Anna merasa kalau memang tugas yang Ia kerjakan jauh dari kata sempurna. Bahkan tidak sedikit teori yang melenceng sehingga Mahesa harus meminjamkan buku yang tersedia di rak built-in ruangan ini. "Kamu selesaikan dulu tugasnya. Nanti saya periksa." "Baik, Pak," Anna tersenyum sopan sambil melihat Mahesa yang kembali ke mejanya. Mahesa mengambil telpon dan Anna mendengar laki-laki itu meminta dibawakan teh dan donat, makanan kesukaan Anna dari kecil. Kurang lebih tiga puluh menit kemudian, perempuan yang mengantar Anna tadi datang membawakan satu lusin donat Krispy Kreme Original Glazed yang sudah dihidangkan di piring. Hal ini membuat hati Anna menjerit senang. "Mata kamu begitu berbinar hanya melihat donut." Anna tersenyum malu. Ia pura pura tidak melihat 2 piring berisi donat dihadapannya dan berusaha fokus pada tugasnya. "Kamu bisa habiskan itu kalau kamu mau." Tanpa menjawab, Anna langsung mengambi satu buah donat dan menikmatinya sambil memejamkan matanya. Ia tidak menyadari kalau seseorang lain diruangan ini memperhatikannya sambil tersenyum. -- Anna mengirimkan tugasnya melalui email walaupun mereka berada dalam satu ruangan yang sama dan langsung diperiksa oleh Mahesa. Perusahaan ini menerapkan konsep paperless sebagai salah satu tanggung jawab mereka kepada lingkungan. Ini revisi kedua Anna disini dan sepertinya kali ini tugasnya sudah mendekati sempurna. Mood Anna langsung membaik begitu melihat donat tadi dan sehingga Ia bisa mengerjakan tugasnya dengan senang. "Saya terima tugas ini." Anna tersenyum lega. Tugasnya selesai juga. "Terima kasih, Pak." "Kamu boleh pulang." Anna mengangguk. Ia berjalan kembali ke sofa tadi untuk merapihkan barang-barangnya sekaligus mengambil donat ketujuhnya. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk bersikap baik di jelas Pak Mahesa karena Ia tidak mau mengerjakan tugas seperti ini lagi. Sambi membawa tiga tasnya, Anna berhenti dulu di depan meja Mahesa, "Saya pamit dulu, Pak. Terima kasih atas bimbingannya dan maf sudah merepotkan," ucapnya. "Hmm Adrianna." "Iya pak?" Mahesa terdiam sebentar lalu menggeleng. "Tidak apa-apa. Kamu hati-hati di jalan." Begitu Anna keluar ruangan, Mahesa langsung melepon seseorang. "Saya harus ke Dubai besok pagi. Pesankan tiket ke Dubai untuk besok dan hotel selama 3 hari 2 malam." "..." "Meeting tetap bisa berjalan tanpa saya. Saya harus ke Dubai besok." "..." "Ini perjalanan pribadi. Saya tidak membutuhkan siapapun." "..." "Terima kasih. Saya tunggu e-ticketnya segera."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD