Part 17. CEO yang Hilang

847 Words
**Part 17. CEO yang Hilang** Kabar tentang hilangnya CEO muda, Daniel, dari rumah sakit menyebar seperti api di kalangan karyawan. Kerisauan dan desas-desus menghiasi setiap sudut, menyelimuti seluruh gedung dengan atmosfer ketidakpastian. "Apakah kau dengar tentang Daniel, CEO muda kita?" bisik seorang perawat kepada rekan kerjanya di lorong rumah sakit, matanya melirik sekitar dengan penuh waspada. "Ya, aku dengar dia menghilang tiba-tiba. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi," jawab rekannya, suaranya bergetar dengan campuran rasa penasaran dan kekhawatiran. "Aneh sekali. Hampir sebulan dia menghilang dan keluarganya bahkan tidak tahu di mana keberadaannya sekarang," ucap perawat lainnya, nada suaranya mengisyaratkan sesuatu yang jauh lebih gelap. "Apa jangan-jangan dia diculik seseorang? Menurut berita yang kudengar, tuan muda yang mewarisi rumah sakit ini dulunya adalah mafia sebelum Tuan Edyson menemukannya dan merawatnya," bisik salah satu perawat dengan konspirasi di matanya. "Jangan bikin hoaks," gumam perawat lainnya dengan wajah ketakutan, mengintip sekeliling seolah-olah ancaman itu nyata dan sedang mengawasi mereka. "Entahlah! Aku juga nggak yakin," timpal perawat berambut pendek berkacamata. Wanita itu terlihat ketakutan, ia mulai gemetar. Berita hilangnya Daniel dengan cepat menyebar ke seluruh media massa, memperlihatkan wajahnya yang tampan dan penuh teka-teki di layar televisi dan halaman depan surat kabar. Spekulasi demi spekulasi muncul, menambah ketidakpastian dan kecemasan di antara para staf rumah sakit. "Apakah kamu pikir ada sesuatu yang terjadi padanya? Mungkin dia sakit atau sesuatu," desis seorang dokter kepada rekannya sambil menonton berita melalui layar televisi di ruang kerja utama mereka. "Tidak ada yang tahu pasti. Tapi sepertinya aneh, bukan? CEO muda yang sangat berbakat seperti dia tiba-tiba menghilang begitu saja," jawab rekannya, suaranya mencerminkan kekhawatiran yang semakin mendalam. Di tengah kegelisahan itu, ada satu orang yang tetap tenang: dokter Rachel. Meski sikapnya yang acuh sering membuatnya dijauhi oleh rekan-rekan kerja, dalam hatinya, dia merasa ada sesuatu yang jauh lebih besar yang sedang berlangsung. "Apa kau tahu gosip tentang hilangnya CEO rumah sakit kita, dokter Rachel?" tanya seorang perawat dengan nada penuh harap, berharap mendapat sedikit pencerahan dari dokter yang terkenal dingin itu. Rachel tertegun, mencoba mencari kata-kata yang tepat. "Kurasa dia cuma bersembunyi," jawabnya akhirnya, dengan nada datar yang membuat para perawat lainnya mendesah kecewa. "Harusnya kau jangan bertanya ke dokter Rachel. Dia mana ngerti soal berita ataupun gosip," seloroh perawat lainnya dengan nada mengejek, tapi Louisa, seorang perawat muda, hanya mengangkat bahunya tak acuh. Louisa tahu lebih baik. Meskipun Rachel terlihat dingin dan acuh, dia adalah seorang dokter yang berdedikasi dan peduli. Louisa ingat bagaimana Rachel merawatnya saat dia sakit beberapa hari yang lalu, mengambil alih semua tugasnya tanpa mengeluh, dan memintanya beristirahat. "Jangan bilang yang lain, okey?" ucap Rachel saat itu, berusaha menjaga kerahasiaannya agar Louisa tidak mendapat masalah. Dalam kesunyian hatinya, Louisa menyadari bahwa Rachel adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Namun, gosip murahan tentang Rachel yang dikatakan naksir dokter Richard membuat banyak orang menjauhinya. Padahal, Louisa tahu yang sebenarnya: Richard lah yang selalu mengejar Rachel, dan dokter muda itu dengan tegas menolaknya. Kini, dengan hilangnya Daniel, sebuah misteri besar terbentang di hadapan mereka. Apa yang sebenarnya terjadi pada CEO muda itu? Pertanyaan ini terus menghantui setiap orang di rumah sakit, sementara bayangan-bayangan gelap dari masa lalunya mulai muncul kembali, menambahkan lapisan ketakutan baru di atas segala keresahan mereka. *** "Dokter Rachel?" Seseorang memanggilnya saat ia melintasi lorong rumah sakit yang hening. Rachel menoleh, seorang dokter dan dua perawat menyusul dirinya. "Ada apa?" tanyanya bingung. "Kau pasti sudah tahu berita tentang hilang CEO baru rumah sakit kita, 'kan?" "Iya, tentu saja!" seru Rachel terlihat malas karena hampir seharian ini ia terus mendengar berita hilangnya CEO yang menggemparkan. "Apa kau tahu gosip yang beredar, kalau pasien yang kau rawat adalah CEO kita?" Rachel menahan tawanya, "Jangan macam-macam!" serunya tak kuasa menahan rasa gelinya. "Dia adalah suamiku, kau tahu. Bagaimana mungkin dia CEO yang kalian maksud!" "Tapi, beberapa perawat bilang kalau pasien itu begitu akrab dengan Tuan Albert yang terkenal dingin. Tidak mungkin Tuan Albert merespon perkataan orang lain selain bosnya." "Tolong jangan buat kegaduhan." "Masalahnya, kami juga ingin menemukan dirinya. Apa kau tahu berapa banyak imbalan yang ditawarkan jika kita berhasil menemukan CEO?" "Imbalan?" Rachel sedikit tertarik mendengarnya. Setelah uangnya hampir habis karena harus membayar jasa Daniel, ia membutuhkan uang yang lebih banyak. Jadi, tidak ada salahnya ia mencari informasi tentang CEO rumah sakit tempatnya bekerja. "Berapa imbalannya?" "Satu miliar." "A-apa?" Rachel terbelalak kaget, mulutnya terbuka lebar saat mendengar nominal uang imbalan yang diberikan. "Sa-satu Miliar?" Ia mengulanginya dramatis. "Makanya kami juga antusias menemukannya. Bayangkan berapa banyak barang mewah yang bisa kita beli dengan uang itu. Lalu kita tidak usah bekerja susah payah lagi. Cukup mendepositokan uang kita dan hidup kita akan berkecukupan hingga tua nanti." Mereka sudah membayangkan indahnya kehidupan mereka jika mendapatkan uang imbalan tersebut. "Siapa tahu dokter Rachel tertarik bekerja sama dengan kita menggali informasi tentangnya. Kita bisa bagi uangnya dengan adil." Rachel termenung setelah ketiganya pergi. Pikirannya pun langsung tertuju pada CEO tanpa rupa yang kini menjadi buah bibir di kalangan pekerja rumah sakit dan tentu saja, ia lebih tertarik pada imbalan yang diberikan. Berharap ia menjadi salah satu orang yang bisa memberinya informasi soal lelaki itu. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD