chapter 16

1078 Words

Adara dan Daniela sampai di vila saat jam menunjukkan pukul dua siang. Sebenarnya mereka bisa sampai pukul satu siang, tapi Adara yang melihat warung bakso tiba-tiba saja meminta Daniela untuk menepi. Satu mangkuk bakso setan menyapa Adara dan dia pun memakannya dengan sangat lahap. Tidak mempedulikan butiran keringat yang sudah berjatuhan di sekitar wajahnya.             “Lo kira-kira napa!” ucap Daniela.             “Baksonya enak banget, La. Lo mau coba?” tanya Adara.             “Lo bukan makan bakso pake cabe. Tapi lo makan cabe pake bakso,” saut Daniela. Adara hanya tertawa dan tetap melanjutkan makan. Daniela pun menggelengkan kepala. Dia benar-benar tidak bisa paham dengan jalan pikir Adara. Dan dia pun tidak bisa membayangkan kalau dia hamil nanti.   Setelah menghabiskan sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD