chapter 20

1466 Words

Sesampai di rumah, papa langsung menyuruh Adara masuk ke dalam kamar. Dia pun berusaha untuk mengelak, karena dia tahu kedua orangtuanya tidak ingin membicarakan ini. Selama perjalanan tadi mereka tidak berbicara apa pun. mereka terlihat sangat tegang. Dan entah apa yang kedua orangtuanya pikirkan. Yang pasti Adara merasa sangat takut.             “Papa bilang masuk ke dalam kamar!” bentak papa.             “Kenapa? Kenapa papa hanya bisa bicara disaat aku berbuat kesalahan? Kenapa papa tidak pernah membelaku disaat aku merasa terpojok!” balas Adara dengan bentakkan.             “Apa yang harus papa bela?! Sikap kamu yang semakin lama semakin buruk?! Kelakuan kamu yang semakin tidak bisa terkontrol?! Atau kamu yang hamil diluar nikah?!! Dimana papa harus membela kamu?!” bentak papa deng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD