chapter 45

1633 Words

Adara masuk ke dalam apartemen. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore.  Dan perhatiannya masih tertuju pada Sangga yang masih diam sejak tadi. Dia tidak tahu apa yang dibicarakannya dengan papa tadi, sampai dia menjadi sangat emosi. Apa papa masih membicarakan soal perusahaan? Tapi tadi papa mengatakan tentang perusahaan Sangga. Apa Sangga memiliki masalah dalam pekerjaannya? Adara duduk dengan perlahan di sofa dan memberi bantalan untuk punggungnya. Rasanya tubuhnya benar-benar seperti kura-kura, lambat dan sangat sulit untuk bergerak. Adara melihat Sangga keluar dari kamar dengan kaos yang baru.             “Lo mau jalan?” tanya Adara.             “Gue mau ke kantor sebentar,” jawab Sangga. Adara menatap Sangga dan dengan perlahan dia kembali berdiri. Langkahnya yang terasa sangat l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD