chapter 32

1766 Words

Adara bangun dari kasur dan berjalan ke kamar mandi. Dia benar-benar tidak sadar kalau Sangga sudah tidak ada disampingnya, karena matanya masih setengah tertutup. Langkahnya memasuki kamar mandi dan berjalan ke wastafel. Dan setelah seluruh wajahnya basah dan matanya terbuka, Adara baru menyadari Sangga berada tepat dibelakangnya. Pria itu keluar dari bilik shower dengan handuk kecil yang melilit pinggangnya. Pria itu berjalan dengan santai ke wastafel. Tubuh tingginya mengurung Adara, membuat jantung Adara seperti berada di roller coaster. Terjun bebas dari tempatnya.             Pria itu berjalan ke arahnya, membuat Adara seperti membeku menatap tubuh Sangga yang sangat sempurna. Tangannya meremas kramik wastafel dan berusaha untuk tetap bernapas. Semakin lama Sangga semakin mendekat d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD