chapter 39

1065 Words

Adara menggigit bibirnya dan memperhatikan jadwal bis di layar monitor. Semuanya sudah sangat jelas jam-jamnya. Hanya saja ia tidak tahu harus naik bis yang mana. Adara tadi menghentikan taksinya asal, lalu berjalan kaki seperti orang bodoh. Dan sekarang ia berniat untuk pulang dengan menggunakan transjakarta, tapi dia tidak tahu arah pulang. Dan dia juga tidak tahu harus pulang kemana. Adara memperhatikan ponselnya yang tinggal dua puluh persen. Sangga dan Daniela terus menghubunginya, tapi Adara tidak mau menerimanya. Dia sedang tidak mau bertemu dengan Sangga. Dan jika dia mengangkat telepon Daniela, Adara yakin yang akan menjemputnya pasti Sangga.   Adara semakin merasa pusing, tubuhnya juga benar-benar lemas. Namun, tiba-tiba seseorang keluar dari bis. Adara mengerutkan kening. Saat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD