chapter 24

1291 Words

Adara menggeliat pelan dan kembali memeluk gulingnya. Dia merasa sangat lelah dan membuatnya sangat malas untuk membuka matanya. Gulingnya pun terasa sangat nyaman, sehingga membuatnya sangat malas untuk bangun. Namun, suara langkah dan percakapan beberapa orang membuat Adara sedikit terganggu. Bukankah dia tidur di kamar, tapi kenapa banyak orang yang berlalu lalang? pikirnya             “Dara! Sangga! Kalian ngapain tidur di sini?” suara tante Tanya membuat Adara membuka matanya. Dan yang pertama ia lihat adalah Sangga yang juga baru membuka matanya. Wajah mereka teramat dekat dengan berpelukkan satu sama lain. Adara pun terperanjat dan langsung bangun. Sedangkan Sangga terlihat santai. Dia menggelut seperti bayi dan bangun. Adara merasa sangat malu saat menyadari ia tidur di sofa dan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD