34 Pagi ini aku dan Lista terlambat bangun. Maklum, masih semangat "kerja keras" di kasur, hingga nyaris ketinggalan waktu salat dua rakaat. Di detik-detik terakhir untunglah Lista terjaga dan segera mengguncangkan tubuhku yang atletis ini, kemudian kami balapan ke kamar mandi. "Pa, sarapan di luar aja, ya," pintanya dengan tatapan penuh permohonan maaf saat hanya bisa menyuguhkan secangkir kopi s**u buatku. "Iya, nanti mampir ke mamang bubur ayam langganan," sahutku sembari menyesap minuman. Meletakkan cangkir yang sudah separuh kosong itu ke atas meja, kemudian mengenakan kaus kaki dan sepatu hitam mengilat. "Mama jangan lupa sarapan juga, ya." Aku berdiri dan mengusap puncak kepalanya seraya mengulaskan senyuman. "Hu um, dah, buruan berangkat. Kan katanya ada meeting nanti." Li