Akad nikah dilakukan malam itu juga di rumah Zulfa. Burhan yang menjadi wali nikahnya. Sobri tampak tersenyum senang, karena ia yakin sakit hatinya pada Zubaidah terbalaskan. Putri kesayangan Zubaidah kini sudah ia permalukan, dan dinikahi seorang supir rental yang usianya ia yakin jauh lebih tua dari Zubaidah. Zubaidah sendiri merasa sangat yakin, jika apa yang terjadi adalah bagian dari permainan Sobri. Bahkan Zubaidah juga curiga, kalau yang menabraknya tempo hari adalah suruhan Sobri. Zulfa terus menghapus air matanya, ia tidak menyangka harus menjalani cerita hidup seperti Adys di cerita Kawin Paksa, yang kemarin malam ia baca. Diliriknya Zul yang baru saja mengucapkan akad nikah dengan menyebut namanya. Hanya satu kali, dalam satu tarikan napas. Maharnya hanya selembar uang serat