PART. 27 OBAT LUKA

968 Words

Brakkk! Zulfa dan Zul langsung mengurai pelukan mereka, Zulfa mundur dua langkah, begitupun Zul juga. "Aiiii," sepasang anak kembar berlari dengan langkah yang belum mantap ke arah Zul. Zul berjongkok, kedua tangannya terkembang, sepasang anak kembar yang belum bisa sempurna memanggilnya Kai (kakek dalam bahasa Banjar), langsung masuk ke dalam pelukan kedua tangannya. "Assalamuallaikum," suara salam membuat Zulfa dan Zul menatap ke ambang pintu. "Walaikum salam," jawab Zul dan Zulfa bersamaan. "Mbak Vita," Zulfa tersenyum, lalu menganggukan kepala. "Zulfa, kamu sakit?" Devita menatap wajah Zulfa yang pucat. "Tidak Mbak" "Mukamu pucat loh, kalau sakit jangan dipaksa kerja Fa, ijin saja, istirahat di rumah. Pi, muka Zulfa pucat begini kenapa tidak dibawa ke dokter?" Devita mena

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD