"Zulfa!" serempak Devita dan Devira berseru, lalu mengalihkan tatapan mereka dari buku nikah di tangan mereka, kepada sang Papi. "Kalian tidak setuju?" Zul bergantian menatap kedua putrinya. Devira dan Devita saling pandang. "Ini beneran, Pi?" Devira mengacungkan buku nikah di tangannya, Zul menjawab dengan menganggukan kepala. "Kok bisa, Pi?" "Apapun bisa terjadi, kalau Allah sudah menghendaki, Kak Vira. Seperti juga jodoh kita berdua, siapa yang menduga bukan? Mungkin begitu juga dengan jodoh Papi." Devita menatap Devira dengan lembut, berusaha meredakan syok kakaknya, meski ia sendiripun sesaat tadi sempat terkejut juga. "Tapi Zulfa itu terlalu muda Vita, usianya baru dua puluh," sahut Vira. "Usia yang sebenarnya delapan belas," ujar Pak Zul mengejutkan kedua putrinya. "Apa
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books