10

3954 Words

Plakkk! Sebuah tamparan keras menyapa pipi Nara begitu ia berhadapan dengan Sora di pagi hari. Gadis itu tampak begitu syok. Tubuhnya berjengit kaget saat rasa perih yang begitu menyengat terasa di pipi pualamnya. Tangan Nara refleks menyentuh pipinya yang baru saja ditampar dengan begitu keras oleh sang ibu. Tak hanya ia, Sehun—satu sosok kasat mata yang juga sedang berada di kamarnya, menemani Sora— juga ikut berjengit kaget mendengar kerasnya suara kulit yang beradu di telinganya. Membuatnya tanpa sadar mendesis ngeri. "Apa maksud tindakanmu semalam, Kim Nara? Apa yang merasukimu hingga kau tega merusak kepercayaan Ibu padamu, huh? Jawab Ibu!" Bentakan Sora membuat Nara semakin berjengit. Perlahan, Nara memfokuskan netranya pada Sora yang menatapnya dengan begitu tajam penuh amarah.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD