"Kamu kayaknya deket banget ya sama dokter Ghaffi? Naksir?" Pertanyaan itu terdengar begitu sentimentil. Shakeera menoleh dengan tatapan yang agak heum....sensi sebenarnya. Tapi ia berupaya memperbaiki ekspresi wajahnya. Tak mau terlihat tak menyukai apa yang baru saja ia dengar. "Yaa dokter Ghaffi ganteng sih biar pun duda. Kaya lagi kan?" Apa semua hal harus diukur dengan harta? Yaa ia tak paham sih dengan kepribadian gadis yang satu ini. Satu rumah sakit memang tak menyukai kehadirannya yang suka merendahkan orang lain dengan barang-barang bermerk yang ia kenakan. Padahal kakau mau, orang-orang di sini juga bisa. Apalagi yang dibeli pun hanya lah barang-barang KW. Lalu kemarin, Shakeera baru saja kehilangan jam tangannya. Ia tak menuduh sih. Tapi instingnya mengatakan kalau ada kem