"Kenapa tiba-tiba ingin ke sini?" "Entah lah," ia tersenyum kecil. Mereka mendatangi abangnya Farrel. Yeah masih berupa janin. Ini mengingatkan Fara pada kehamilan pertamanya yang juga gugur. Kalau mendadak sedih dan teringat, akhirnya membawanya ke sini. Farrel tahu kalau ingat kejadian itu, Fara masih sangat sedih. Rasanya wajar juga ya? "Doakan aja." Ia mengangguk. Setidaknya Allah telah memberikan mereka anak-anak yang sangat baik. Yang semoga nanti bisa menjadi orang-orang yang soleh. Orang-orang yang selalu mendahulukan Allah. "Ujian kita mungkin gak seberapa," tukas Fara sembari berjalan melintasi pemakaman menuju mobil. Farrel tak bisa menyebutkannya. Rasanya, ujian pernikahan mereka terasa berat sekali. Ah bahkan dari awal sebelum pernikahan itu dimulai, sudah terasa ber