Cinta Yang Tak Pernah Diraih

3071 Words

"Kalau bunga akan terlalu kentara, bos." "Lalu saya harus bawa apa? Buah?" "Kalau buah nanti terkesan seperti menjenguk orang sakit, bos." Ia mendengus. Lalu mendelik ke arah asistennya yang hanya bisa nyengir. Mereka sudah dalam perjalanan menuju rumah Farrel. "Lalu harus membawa apa hah?" Asistennya tertawa. Ia juga tak tahu. Namun beberapa detik kemudian ia terpikir sesuatu. "Bagaimana kalau membawa mainan untuk anaknya, bos?" "Itu artinya saya memberikan juga pada anaknya si Farrel!" "Lalu harus bagaimana, bos? Kan memang anak mereka." Ia benci sekali mendengarnya. Namun fakta itu memang tak bisa dibantahkan. Lalu harus bagaimana? "Apa yang membuatnya bisa meninggalkan Farrel? Harta?" Asistennya pun tak tahu jawabannya. Ia tampak berpikir keras. Kemudian mereka sengaja berhe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD