Yang Takut dan Mencintai Allah

3040 Words

"Selamat datang di rumah sederhana kami," ujarnya. Ia mempersilahkan para wartawan untuk masuk ke dalam rumah megah yang notabene-nya adalah milik Farrel. Farrel tak pernah berpikir kalau akhirnya perempuan ini malah ikut tinggal di sini. "Kalau segini besarnya, bagaimana sederhananya, mbak Shabrina?" Ia hanya terkekeh anggun. Hari ini, rumah ini terasa menyenangkan karena tak ada Fara. Ohoo perempuan itu entah pergi ke mana. Yang jelas, kali ini Farrel mengizinkan perempuan itu pergi. Bukan kah Farrel sendiri yang mengantarnya? Satu-satunya hal yang terpikir di dalam kepalanya adalah keduanya akan segera bercerai dan kabar itu tentu saja sudah berhembus sampai ke telinga mamanya. Mamanya tak kalah semangatnya dengannya. Setidaknya dengan kepergian Fara dari rumah ini, ia tak perlu te

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD