Setelah suara tawa seru yang menggema di dalam ruang khusus miliknya, Hans berdiri sembari membaca kembali sebuah dokumen penting. Ia tahu, suatu saat, sisi kelam dari hidupnya bisa digunakan untuk membalik posisi dan mempertahankan harga dirinya. Lagipula, untuk apa lagi pura-pura bodoh, kalah, dan tidak punya apa-apa. Malah yang seharusnya ia lakukan adalah menjadi sosok yang luar biasa, demi menjaga tatapan dan hati Aurora agar selalu tertuju kepadanya. Meskipun, masih ada yang mengganjal di hati dan pikiran Hans. Karena awalnya, ia berpikir bahwa Moza adalah perempuan satu-satunya yang mampu beradaptasi dengan dirinya. Di sisi lain, ia juga yakin bahwa Moza mendekatinya hanya untuk harta. Makanya Hans ingin menguji perempuan itu, melalui ketidakmampuannya. Hans pura-pura bangkrut k