Hans tersenyum simpul sendirian di dalam ruang meeting. Tampaknya, ia sudah membayangkan akan melakukan apa malam ini. Imajinasi liar yang indah pun, bermain di matanya. Ia sudah mampu memprediksi akan seperti apa Aurora malam nanti. Sambil bergerak cepat, menuju para kepala cabang, Hans menyimpan ponselnya di saku jas yang ia kenakan. Saat itu, kesibukan mulai mengalihkan hati dan pikirannya yang semula gelisah. Lagipula, beberapa saat yang lalu ia sudah mendengar suara kekasihnya. Semua terdengar baik-baik saja dan Hans merasa hari ini akan berlalu dengan senyuman. "Tuan muda." Seseorang yang tampak akrab mendekati Hans sambil tersenyum. "Anda punya peluang besar tahun depan." "Semoga saja ya, Pak. Terima kasih banyak untuk semua kerja keras Anda." Hans mengatakan apa yang tidak pern