Tanpa Napas

1607 Words

Sama dengan yang lainnya. Saat mendengar suara pecahan kaca, pikiran Hans hanyalah perampok yang berani dan mencari mati karena masuk ke dalam kediamannya. Apalagi di setiap sudut rumah sudah ada orang-orang yang terlatih dan memiliki senjata cukup memadai untuk bertahan. Ditambah lagi dengan CCTV yang siaga untuk memantau setiap sudut ruangan. Rasanya, mustahil jika dengan mudah para penjahat bisa masuk ke dalam rumah tuan Prawira tersebut. Kecuali, mereka mengetahui tentang seluk-beluknya. Detik ini, Hans sama sekali tidak berpikir bahwa musuh sesungguhnya telah menyelinap dan tidak menginginkan harta benda miliknya, melainkan nyawa dan juga istri yang begitu ia cintai. Hans, pergi ke ruang rahasia untuk mengambil pistol miliknya dengan gerakan cepat. Ia tidak ingin sesuatu menyakiti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD