Erika Dianggap Duri

1498 Words

Erika Dianggap Duri “MAMA... ada sisa-sisa kain yang masih lebar?” Erika menghampiri Rina yang tengah memotong kain setelah membuat pola pakaian dewasa. “Untuk membuat pakaian boneka-bonekamu?” Erika mengangguk. Rina berhenti dulu. Lalu menuju lemari. Menarik lacinya. Mengeluarkan lipatan kain. Beberapa motif. Lalu diberikan pada Erika. “Makasih, Mama... bagus-bagus nih warna dan motifnya! Erika sangaaaat suka!” seru Erika tampak girang. Dalam setahun, ia senang membuat pakaian untuk boneka-bonekanya. Dalam dua bulan, ia pun berhenti tak meminta dibelikan boneka pada Rina. Sebenarnya, Rina paham dengan keinginan anak itu. Erika bukannya ingin bermain boneka sebab semua boneka dipajang untuk di lemari susun di kamar. Koleksi boneka, begitu alasannya. Erika pun menegaskan, masa iya anak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD