Erika Tak Akan Menangis Jika Tak Benar-Benar Sakit DI SEKOLAH, Erika lebih banyak melamun hingga gurunya beberapa kali sempat menegur. Ia berubah menjadi pemurung. Senyumnya redup. Ia banyak menutup diri, lebih banyak menghabiskan waktu dengan membaca buku cerita di perpustakaan pada jam istirahat. Namun semangat belajarnya tidak menyusut. Hanya sikapnya saja yang tak banyak bicara. Perubahan sikapnya itu bawaan dari rumah. Sikap antipati Hendrawan, juga u*****n pedas kerap menghujaninya. Lelaki itu kian leluasa meluapkan kebencian. Erika berusaha baik meski ia banyak bungkam sekalipun pada Rina. Di rumah pun, sepulang sekolah, ia mengurung diri di kamar. Belajar, membaca buku cerita yang dipinjam dari perpustakaan atau membuat gaun-gaun untuk bonekanya. Keluar k