Sakit dan pegal tubuh Icha, membuat Icha terusik dalam tidurnya, dan sedetik, dua detik dan di detik ke empat kedua mata Icha sudah terbuka lebar, tapi Icha reflek menutup kedua matanya lagi, di saat sinar matahari yang masuk di celah gorden dan ventilasi, membuat silau bahkan sakit kedua mata Icha.
Tapi, di saat Icha ingat akan anaknya, dan matahari sudah tinggi di luar sana, membuat Icha tersentak bangun dengan kasar dari baringannya, lalu sedetik kemudian, Icha meringis sakit dengan wajah yang pucat pasih, sumpah…. Sakit dan terasa perih miliknya di bawah sana, dan Icha masih belum sadar dan mengingat dengan apa yang sudah menimpanya semalam. Yang ada dalam pikiran Icha hanya anaknya,
Menahan rasa sakit, Icha hampir turun di atas ranjang, tapi gerakan Icha yang ingin turun di atas r
