Tingnong. Tingnong.. Bel rumahku berbunyi saat aku baru saja selesai memasak. Moondy yang berada di ruang tv segera berjalan ke depan untuk membuka pintu. "Amir ?" Tanya Moondy dengan nada kaget. Aku yang mendengar nama Amir disebut oleh Moondy langsung membuka celemek dan berjalan ke luar, aku penasaran dengan apa yang mereka bicarakan. "Mau ngapain kamu kesini ?" Tanya Moondy dengan angkuh. "Sayang kamu jangan bicara seperti itu!" Kataku sedikit membentak Amir. "Silahkan masuk mas." Kataku mempersilahkan Amir. "Gak perlu mbak. Saya kemari hanya ingin mengembalikan ini." Kata Amir sambil menyerahkan dua buah cincin dan kunci motor. "Apa itu sayang ?" Tanyaku pada Moondy yang menerima pemberian dari Amir. "Pelangi menitipkannya pada saya sebelum pergi, jadi maaf agak lama sa