KEPUTUSAN REINALD

1269 Words
    paginya, Raline terbangun lebih dahulu, ia begitu terkejut dengan apa yang dilihatnya, ia bangun di samping seorang pria dan sama-sama dalam keadaan tidak mengenakan apapun, hanya selimut yang menutupi tubuh keduanya, seketika ia menangis, menangisi apa yang telah dilakukannya semalam dengan pria disebelahnya, kenapa ia bisa bertindak melewati batas, padahal selama menjalin hubungan dengan pria itu, mereka sama-sama bisa menjaga diri, bahkan untuk berciuman pun mereka tidak pernah melakukkannya, hanya sekedar cium dikening saja yang pria itu lakukkan, itupun sebagai tanda sayangnya.     namun malam tadi mereka sudah sama-sama melewati batas, entah karena hasrat atau keadaan yang sangat mendukung, sehingga mereka berdua melakukkannya, yang paling membuatnya merutuki dirinya sendiri ialah fakta bahwa pria disampingnya ini sudah menikah, seketika ia merasa menjadi wanita yang buruk, wanita jahat, yang dengan mudahnya memberikan tubuhnya untuk pria yang sudah menikah, entah bagaimana jadinya jika sang istri mengetahuinya, ia sangat malu, bagaimana bisa ia menghancurkan rumah tangga seseorang, menjadi duri dalam pernikahan seseorang, meskipun pria itu adalah cintanya.     karena merasa mendengar tangisan seseorang, akhirnya sang pria pun segera bangun, ia pun tak kalah terkejutnya dengan sang wanita. “ sayang.. tolong berhenti menangis” “ Reinald, apa yang sudah kita lakukan? ini salah Rei, sangat salah, kita sudah melewati batasan, dan lebih parahnya kamu sudah menikah Rei. aku benar-benar bodoh, bagaimana bisa nafsu menguasai kita Rei” “ sayang tenangkan dirimu, aku akan bertanggung jawab, aku janji” “ kamu mau bertanggung jawab kaya giman Rei, hah? “ aku.. aku akan segera menikahi kamu” “ jangan gila Rei, kamu sudah menikah, bahkan pernikahan mu baru terhitung beberapa hari, aku gak mau menyakiti hati istrimu, walaupun sebenarnya kita sudah sangat menyakitinya, anggap aja kita gak pernah melakukkannya Rei, sekarang kamu lebih baik bersihin diri kamu dan segera pulang.” “ kamu yang sudah gila Raline, bagaimana bisa kamu mengusirku setelah apa yang sudah kita lakukkan, aku akan tetap menikahi kamu dengan atau tanpa izin dari istriku, aku akan bertanggung jawab, aku bukan pria b******k yang seenaknya pergi tanpa bertanggung jawab setelah apa yang aku lakukan padamu.”     Raline hanya bisa menangis, ia benar-benar sangat menyesal, menyesal karena ia sudah terhasut bujuk rayu setan, sehingga ia tidak bisa menahan diri, andai saja ia bisa lebih menahan diri, mungkin ia bisa mencegah kejadian ini. “ aku gak mau Rei, aku gak mungkin menikah denganmu, terlebih kamu sudah beristri, aku gak mau kalo sampai di cap wanita pengganggu rumah tangga orang, lebih baik kita lupakan saja semua ini, anggap saja ini tidak pernah terjadi.” “ aku mohon Raline, aku tahu ini salah, tapi mungkin ini memang kehendak takdir agar kita bersatu, walau mungkin memang dengan cara yang salah. jadi aku akan tetap pada keputusanku, aku akan segera menikahi kamu. jadi tolong jangan menolak.” “ tapi bagaimana dengan istrimu Rei, lalu bagaimana dengan keluargamu, terutama bundamu” “ kita akan merahiasakannya untuk sementara waktu dari keluargaku, soal istriku, aku yang akan menjelaskannya, lagi pula tidak pernah terjadi apapun dalam pernikahan ini, aku belum menyentuhnya.”     dalam hati Reinald meminta maaf telah berbohong, karena faktanya, ia sudah melakukan hal yang jauh terhadap istrinya, meskipun belum sampai ke inti. dan mulai saat ini Reinald berjanji tidak akan menyentuh istrinya, demi menjaga perasaan cintanya ke Raline, ia akui ia memang sempat terpesona dengan tubuh istrinya, namun ketika ia sudah menikah dengan Raline nanti, tentu saja Raline yang akan ia sentuh, ia tahu yang ia lakukkan sangat keterlaluan untuk istrinya, namun menurutnya ini pilihan yang sangat tepat untuk mereka semua, ia akan tetap memberi nafkah kepada istrinya, hanya saja ia tidak akan memberi nafkah bahin, karena ia berencana menceraikan istrinya tersebut, dan tetap berharap istrinya tersebut bisa menemukan sosok suami yang benar-benar mencintainya, dan menjalin kehidupan rumah tangga sebagaimana mestinya. “ sekarang kamu bersihkan diri kamu dulu, aku akan keluar kamar, dan membersihkan diri di kamar mandi luar.” aku lihat Raline sedikit merintih, lalu aku bangkit terlebih dahulu, untung semalam aku sudah memakai boxer ku, kemudian aku jongkok disebelah Raline, yang masih bersandar di ranjang. “ apa masih terasa sakit?” tanyaku “ sedikit tidak nyaman.” “ mau aku gendong sampai kamar mandi?” “ tidak perlu, aku bisa sendiri Rei, lebih baik kamu segera keluar.” “baiklah, aku akan membersihkan diri dulu, nanti aku akan membuat sarapan untuk kita”  “ apa aku boleh meminjam handuk?” “ itu dilaci sebelah lemari warna putih”     setelahnya aku meninggalkannya di kamar, aku segera membersihkan diri, entah mengapa aku merasa tidak menyesal untuk kejadian malam tadi, hanya saja yang aku sesali adalah, aku menyentuhnya sebelum aku menikahinya. ***     sandwich isi buatanku sudah tersedia diatas meja, tak lupa juga dengan segelas s**u untuk Raline, dan teh untukku. aku teringat bahwa aku belum mengabari sekertarisku Doni, pati dia kebingungan mencari keberadaanku, terlebih aku akan balik ke Jakarta pukul 10 nanti, ku lihat ponselku yang mati karena kehabisan daya, aku lupa membawa carger, akan aku pinjam milik Raline nanti. tak lama Raline keluar dari kamar, dengan rambut setengah basah, tak sadar akupun tersenyum, bukankah kita terlihat seperti pasangan yang sedang berbulan madu? “ boleh aku pinjam carger hp mu? hp ku mati, aku harus segera mengabari sekertarisku.” “ aku ambil di kamar dulu” tak lama “ini” sambil ia menyerahkan carger miliknya. “ ayo kita sarapan aku sudah membuat sandwich isi khusus buat kamu, bukankah kamu pernah mengatakkan bahwa sandwich isi buatanku sangat enak?” “ terimakasih” “sama-sama, seharusnya aku pulang jam 10 nanti, tapi aku akan pulang pada penerbangan malam saja, aku mau kamu ikut aku ke Jakarta, aku akan segera mengurus pernikahan kita.” “ Rei, apa kamu serius? tolong pikir-pikir lagi, aku gak mau nanti kamu menyesali perbuatan kamu.” “ aku akan menyesal kalo sampai aku kehilangan kamu lagi sayang. jadi nanti aku akan membantumu membereskan barang-barangmu, kamu bisa tinggal di apartement ku untuk sementara waktu, jika kita sudah nikah aku akan segera membawamu ke rumah, rumah yang aku bangun khusus untukmu, yang ku design sesuai keinginan kamu.” “ lalu bagaimana dengan istrimu, apa kita tidak terlalu jahat terhadapnya?” “ dia gadis yang baik, dia akan mengerti keadaan kita pastinya, aku akan pastikan itu.” “ tapi apa kata orang nanti Rei, lebih baik aku tetap tinggal di apartement kamu, dan istrimu tetap di rumah itu.” “ tidak Raline, aku yang berhak memutuskan, tidak perlu mendengarkan perkataan orang lain, jadi ayo segera kita kemasi barang-barangmu, aku akan menghubungi sekertarisku dulu untuk mengabarkan keberadaanku.” *** setelah makan ku coba untuk menghubungi Doni, sekertarisku. aku lupa mengabarkannya sejak semalam, bersama dengan Raline benar-benar membuatku melupakan segalanya. setelah sambungan terhubung. “ pak Reinald, anda dimana? sejak semalam saya mencoba hubungi bapak, saya khawatir terjadi sesuatu dengan anda pak.” “ saya baik-baik saja Don, maaf saya tidak mengabarimu, saya ada keperluan mendadak tadi malam, ah saya ingin menyampaikan, tolong kamu batalkan penerbangan saya pagi ini, kamu bisa pulang terlebih dahulu ke Jakarta, saya masih ada sedikit urusan disini, saya akan segera menyusul ke Jakarta dengan penerbangan nanti malam.” “ baiklah pak, apa perlu saya pesankan tiket untuk anda?” “tidak perlu Don, saya sudah memesannya sendiri. baik kalau begitu terimakasih ya, dan masalah barang saya yang ada di hotel, nanti saya sendiri yang akan membereskannya.” “ baik pak, kalau begitu saya izin tutup dulu telponnya, saya akan ke bandara sebentar lagi.” “ oke, terimakasih Doni.” “ sama-sama pak Reinald”     setelah semuanya selesai aku akan berangkat nanti malam, pulang kembali ke Jakarta bersama Raline disisiku, sungguh aku tidak akan mengharapkan apapun lagi setelah ini. soal Hanna, akan ku fikirkan nanti, ku harap ia akan mengerti keadaan kami.   -
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD