Twenty One

2867 Words

London, 2017 Sepulangnya dari restoran tadi, Anna langsung menenggelamkan dirinya dalam kenyamanan dan keempukan ranjang. Ia sudah tidak menangis sekeras tadi. Air matanya hanya meleleh tanpa isakan. Sebenarnya ia ingin sekali membersihkan diri dan berganti pakaian dulu sebelum terlelap nanti. Namun apa daya, hatinya yang begitu lelah minta segera diistirahatkan begitu juga dengan tubuhnya. Suara bel pintu membuat Anna dengan sedikit enggan menegakkan tubuhnya. Malam sudah lumayan larut, ia sebenarnya sedikit curiga dengan siapa gerangan yang bertamu malam-malam begini ke apartemennya. Satu nama terlintas di otak Anna dan ia langsung meradang. Kalau itu Kai maka ia tidak akan pernah sudi untuk membukakan pintu. Akan tetapi, setelah dipikir-pikir lagi tidak ada salahnya melihat dulu siap

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD