Tak Cukup Hanya Cinta

1104 Words
Evie terdiam mendengar pertanyaan Jenni. Sebenarnya kalau mau gampang, dia memang bisa langsung menyerahkan jabatannya di rumah sakit pada Kevin , suaminya. Tapi hal ini tidak bisa dia lakukan, karena Evie dan Kevin telah berjanji pada Mister Albert saat mereka hendak menikah. Evie tampak menghela nafas panjang lalu berkata pelan. “ Mister Kevin memang sangat mencintai saya dan semua itu baru bisa dibuktikannya dalam kurun waktu 19 tahun usia pernikahan kami. Dulu, pada awalnya, tidak ada yang percaya dia akan begitu tulus mencintai diriku. Aku yang lebih tua delapan tahun darinya. Aku yang tidak semenarik wanita muda lainnya . Dia adalah lelaki gagah, pintar dan ganteng dan baru tamat dari sekolah kedokteran dan penerima beasiswa untuk melanjutkan specialisnya di Amerika. Semua orang tentunya jadi berpikir, dia itu ingin menikahi aku karena statusku sebagai pemilik rumah sakit. Semua orang menentang hubungan kami. Tidak ada yang merestuinya. Terutama papaku. Lalu Mister Kevin membuat perjanjian dengan papaku yang isinya, dia tidak akan terlibat sedikitpun dalam rumah sakit kami. Dia aku melamar bekerja di rumah sakit lain dan akan mengundurkan diri dari rumah sakit kami segera setelah dia menikahiku. Papaku menyetujui kalau Mister Kevin tidak boleh terlibat sama sekali dengan management rumah sakit. Tapi papaku tahu kehebatan Mister Kevin sebagai ahli jantung dan membuat persyaratan dengan Mister Kevin,bila dia ingin menikah denganku, dia tetap harus bekerja di rumah sakit kami dan karir tertinggi yang bisa dicapainya hanya ketua dokter bidang penyakit jantung. Mister Kevin tanpa berpikir lagi, langsung menandatangani perjanjian itu, karena dia sangat ingin menikah denganku dan sampai saat ini, janji itu tetap kami pegang teguh, supaya ayahku tidak mengamuk dan tidak membatalkan kepemilikan rumah sakit untukku saat dia meninggal nanti. Meskipun seorang dokter, ayahku masih berpikiran kuno. Dia tetap berpegang teguh tentang keinginannya untuk mewariskan rumah sakit kepada orang yang segaris keturunan dengannya, bukan kepada orang yang tidak mempunyai hubungan darah dengannya.” Aku mengangguk-anggukkan kepalaku tanda mengerti mengapa, tidak menyuruh Mister Kevin saja yang mengurus management kepemilikan rumah sakit. Di kala Madam Evie sedang sakit. Mengapa harus membuat Madam Evie, begitu susah karena tetap harus memimpin rapat dan menghandle semua masalah yang terjadi di rumah sakit miliknya itu. “ Adakah yang bisa saya bantu madam, agar madam lebih nyaman?” Tanyaku pelan. “ Sebenarnya aku ingin, akupuntur diriku sendiri. Tapi itu kan tidak mungkin. Aku ingin akupuntur tanganku, biar tanganku bisa berhenti bergetar. . Aku akan mengajarimu, untuk menusuk bagian mana dari tubuhku. Siapkah kamu?” Tanyanya. “ Siap Madam. Aku akan membantu Madam.” Kataku penuh semangat. “ Tapi sebelum menusukku, kamu harus baca buku titik-titik anatomi tubuh dulu. Baca buku ini dulu saat waktu luangmu dan setelah kamu paham, baru akan aku ajarin menusuk jarum itu di boneka itu.” Katanya menyerahkan sebuah buku tebal berbahasa inggris sambil menunjuk maneguin orang yang terbuat dari busa yang ada di ujung ruangan. “ Baik madam. Aku akan baca dan belajar buku ini di malam hari.” “ Tolong rahasiakan tentang aku yang tidak bisa menahan pipis ke Mister Kevin dan Kenny. Aku tidak ingin membuat mereka khawatir. Aku tidak ingin membuatnya jijik denganku. Aku tidak ingin mister Kevin kasihan padaku. Aku harus tetap jadi istrinya yang dia kagumi karena kepintaranku, keanggunanku , dan kehebatanku memimpin rumah sakit. Aku ingin dia tetap menganggapku wanita yang bisa diandalkan.” Katanya dengan sorot mata penuh tekad. Aku mengangguk dan mengerti mengapa dia ingin merahasiakan hal itu dari suaminya yang masih muda, gagah dan penuh charisma. Dia tentu takut, kalau cinta suaminya berubah dan dia tentu takut, suaminya mencari wanita lain untuk menggantikannya. Tapi dari yang kulihat, tidak mungkin Mister Kevin akan seperti itu. Dia sangat tulus mencintai Madam Evie. Betapapun capeknya dia , tetap malam hari, dia yang akan menemani Madam Evie. Dia yang akan menemaninya ke kamar mandi, dia yang akan membuat s**u untuk Madam Evie dan dia juga yang akan membantu Madam Evie saat makan malam. Tapi mungkin Madam Evie, mempunyai pendapat seperti Susan, yang mengatakan kalau seorang lelaki itu baru bisa dikatakan setia dan sangat mencintai kita, saat dia sudah mati, itupun harus menunggu setelah tujuh hari kematiannya. Karena lelaki itu kalau mau berubah, mereka akan berubah seketika. Aku sangat memahami hal itu, karena aku sudah mengalaminya. Seorang Garry yang kukenal sejak aku remaja. Seorang lelaki yang aku kira sangat mencintai aku, tanpa tedeng aling, mengusirku dan menceraikanku tanpa mengedipkan mata sedikitpun. Tiba-tiba terlihat air yang mengalir lagi dari kaki Madam Evie dan tanpa sadar dia langsung memukul pundakku dengan keras. “ Bawa aku ke kamar mandi. Cepat !” Jeritnya sambil berdiri dan aku lekas menuntunnya berjalan di kamar mandi ruang perpustakaan. Untung setiap ruangan di rumah ini ada kamar mandinya. Di kamar mandi, aku segera membuka celana dalam dan baju Madam Evie. Aku menyuruhnya duduk di closet dan aku berlari menuju kamarnya untuk mengambil baju gantinya. Saat aku kembali ke kamar.Madam Evie sudah tampak menangis tersedu-sedu. Bahunya sampai berguncang-guncang. “ Jangan sedih Madam.. Jangan sedih.” Hanya kata-kata itu yang bisa aku ucapkan. Aku tidak tahu bagaimana cara menghiburnya. Kuganti semua pakaiannya dan kubersihkan semua tubuhnya. Dia memelukku erat dan berkata lirih. “ Maafkan aku tadi memukulmu. Maafkan aku..” Katanya terbata-bata. “ Tidak apa-apa Madam. Saya memang pantas dipukul karena tadi tidak langsung mengajak madam ke kamar mandi.” Kataku sambil tersenyum. “ Sepertinya diapernya harus kita beli online, tidak lagi bisa menunggu, Mister Kevin pulang dari rumah sakit supaya kamu bisa pergi beli bersama supir . Tolong ambil handphoneku. Aku akan membelinya sekarang. Biar kamu nggak perlu seharian repot membersihkan pipisku.” Katanya kembali lagi dengan nada tegas. Aku hanya mengangguk dan membiarkannya menekan-nekan handphonenya untuk memesan diaper secara online. Sebentar kemudian dia berkata. “ Besok pagi- pagi sebelum Mister Kevin ke kantor, kamu pakai supir, supaya kamu bisa pergi supermarket untuk belanja semua kebutuhanku. Bisakah kamu ke supermarket sendirian. Nanti supir yang akan mengantarmu ke sana.” “ Bisa madam. Maaf, sebenarnya aku bisa menyetir. Nanti kedepannya kalau aku sudah tahu tempatnya, aku bisa menyetir mobil sendiri ke supermarket.” Kataku “ Oh bagus itu. Jadi kita bisa pergi berdua, aku akan menunjukkan jalannya dan kamu yang menyetir. Mister Kevin, harus selalu pakai supir, karena dia perlu konsentrasi penuh untuk operasi jantung yang biasanya berlangsung puluhan jam. Jadi sangat riskan, kalau dia menyetir sendiri. Aku takut dia kecelakaan.” Katanya. Aku mengangguk, dia memang istri yang sangat menjaga suaminya. Pantas suaminya sangat mencintainya. Madam Evei sangat penuh perhatian pada suaminya tercinta. Mister Kevin dan Madam Evie adalah dua insan yang begitu saling mencintai. Aku sangat berbahagia melihat mereka berdua ini. Pasangan suami istri yang saling mencintai dengan tulus dalam sehat ataupun sakit. Akankah Kevin tetap setia dengan cintanya kepada Evie??
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD