10

1155 Words

Sehun menatap benci pada sosok wanita yang sedang terlelap pingsan di atas ranjang di kamar tempatnya berada kini. Jarum infus tertancap sempurna di pergelangan tangannya. Wajahnya tampak sedikit pucat. Ia terlihat begitu lemah. Sehun melirik Rolex kesayangannya. Lima jam sudah ia menunggu wanita itu sadar dari pingsannya. Bukan. Sehun ingin wanita itu sadar bukan untuk menanyakan keadaan wanita itu dan menunjukkan rasa khawatirnya. Ia menunggu wanita itu sadar untuk ... memarahinya? Entahlah. Sehun hanya merasa ingin berada di sana saat Shinbi membuka hazelnya nanti. Ia ingin memastikan bahwa wanita itu tidak mati. Sekaligus memperingatkannya agar tidak lagi berbuat bodoh dengan mogok makan. Sehun sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk membuat wanita itu menderita selamanya. Ia meni

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD