Untuk kesekian kalinya, Krystal kembali mengubah tatanan rambutnya. Ia harus tampil meyakinkan sebelum menuju ke istana. Rasa-rasanya, ia ingin sekali membuat kakaknya itu tercengang sehingga ia akan terlihat bodoh dan penurut. Seana yang baru saja memasuki ruangan putrinya mengernyit heran. Sedari tadi, putrinya itu tak henti-hentinya berdandan. Lihat saja, Krystal masih setia di depan cermin sambil menggelung rambutnya. “Bagaimana penampilanku, Ibu? Cantik, bukan?” tanya Krystal. Ia memang sengaja memakai gaun bekas milik ibunya yang berwarna biru muda dan menggelung rambutnya ke atas. Agar ia tampak bukan seperti dirinya sendiri. Penyamaran yang sempurna. “Ibu tidak pernah melihat kamu secantik ini,” kata Seana memandangi Krystal dari atas sampai bawah, “apakah pergi ke istana harus