Dengan nafas berderu keduanya menyalurkan gairah masing-masing dengan ciuman yang sangat panas, suara kecupan nyaring berhasil membuat tubuh mereka seperti terbakar karena panasnya. Rengkuhan jemari kekar Don bermain di pinggul dan perut Tanya setelah dibimbing oleh wanita itu. Cukup lama ciuman itu berlangsung dan pada akhirnya Tanya mengakhiri sesi ciuman mereka yang membuat Don bingung akan tujuan ciuman tersebut, dalam hati Don berpikir Tanya hanya mencurahkan segala kekesalan dan kemarahan entah karena apa. Tapi di dalam lubuk hati Tanya yang paling dalam, ia telah berhasil meluapkan segala keinginannya terhadap Don meski ada banyak hal yang Tanya inginkan dari pria itu. Tapi sebuah ciuman yang intens saja sudah cukup, Tanya menatap kedua netra kebiruan yang juga menatapnya dengan