New York

1050 Words

Tanya menggenggam koper miliknya, berdiri di ambang pintu rumah menunggu kedua orang tuanya muncul bersama Don. Tak lama kedua orang itu muncul dengan wajah sedih yang tak ingin Tanya lihat sama sekali, inilah hal lain yang membuatnya tak ingin pulang kemari. Karena Ibunya terlalu sensitif akan sesuatu termasuk anak semata wayangnya itu. "Sudahlah Hun!" Ujar Nando seraya mengelus bahu istrinya itu, kedua mata wanita yang masih terlihat sangat cantik meski di usianya yang sudah tidak muda lagi itu memerah. Pertanda ia baru saja menghabiskan air matanya setelah mendengar Tanya akan kembali ke New York, dan akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menunggu Putrinya itu untuk pulang ke rumah ini. Tanya tak ingin terlarut dalam kesedihan bersama Ibunya dan mempercepat perpisahan ini, ia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD