Kedua orang itu pasti akan tetap mengunjungi Tanya di New York hanya untuk bertemu dengan Don, semakin membuat kepala Tanya pusing. Ia memijit kepalanya sendiri, barang-barang yang berantakan di kamarnya semakin membuat kepalanya pusing. Melirik ke arah ponselnya, apakah ia harus menghubungi Don sekarang juga dan meminta pria itu untuk berpura-pura menjadi kekasihnya? Tanya duduk di pinggiran jendela kamar, memandang pemandangan pantai di luar yang tak berada jauh dari rumah orang tuanya. Hatinya masih ragu untuk melakukan hal itu, khawatir jika Don akan berpikir jika Mistressnya memanfaatkan hubungan mereka. Tanya menggigit ponselnya sendiri, di sisi lain ia sudah berkata kepada Ayah dan Ibunya jika kekasihnya palsunya itu akan datang kemari. Tidak ada pilihan lain! Tanya harus sege