Nando merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur asrama kampus dengan mata yang memerah menahan kantuk yang sejak tadi menghampirinya. Ternyata minum kopi tadi sore tidak cukup menghilangkan rasa kantuknya, dan memang tidak pernah manjur baginya. Malam ini ia merasa malas untuk pulang, bukan karena tidak ada tenaga untuk membawa mobil tetapi ia tidak ingin bertemu dengan Dara untuk beberapa saat ini. Untungnya ia bisa tinggal di asrama kampus dengan bantuan salah satu senior yang bertugas di sana, ia mendapat satu kamar yang cukup nyaman untuknya seorang. Dia bangkit dari rebahannya, mengerjapkan mata guna menghalau sejenak rasa ngantuknya. Meletakkan tumpukan barang yang tergeletak di lantai, dan merapikannya di atas meja panjang di ujung kamar. Karena saat berangkat ke kampus ia da